Minggu, 24 April 2011

METODE BCCT


"Kebutuhan Dasar Anak Yang Dipenuhi Agar Anak Bisa Fokus Bermain"

(Abraham Maslow)




* Bebas dari rasa lapar dan haus.

* Bebas dari rasa takut dan bahaya.

* Merasa diterima, dihargai dan dicintai oleh lingkungannya.

* Kebutuhan mengekspresikan diri sebagai individu yang khas / unik.

* Kebutuhan kebebasan bergerak.



Apakah yang dimaksud dengan Metode
“Beyond Center and Circle Time” ?

Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio Emilio.
Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, USA.
Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus.

MENGAPA
“Beyond Center and Circle Time”


Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).
Metode ini memandang bermain sbg wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.



Apa Ciri-ciri dari Metode
“Beyond Center and Circle Time” ?



# Pembelajarannya berpusat pada anak

# Menempatkan setting lingkungan main sebagai pijakan awal yang penting

# Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani
mengambil keputusan sendiri

# Peran guru sbg fasilitator, motivator, dan evaluator

# Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sbg pusat minat

# Memiliki standar operasional prosedur yang baku


Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi duduk melingkar.

Tiga Jenis Bermain :

1. Sensorimotor atau Fungsional
2. Main Peran atau Simbolik
- Makro
- Mikro
3. Pembangunan
(Sifat cair dan terstruktur)

- Main Sensorimotor -
Kegiatan yang menggunakan gerakan otot kasar dan halus serta mengekspresikan seluruh indra tubuh untuk mendapatkan rasa dari fungsi indra.
Anak usia dini belajar melalui panca indranya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungannya.
Main sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.

- Main Peran -
Kemampuan untuk memisahkan pikiran dari kegiatan dan benda.
Kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang sendiri dengan sengaja dan fleksibel. (Vygotsky)
Melalui pengalaman main peran, anak diberi kesempatan untuk menciptakan kembali kejadian kehidupan nyata dan memerankannya secara simbolik.
( Main peran Makro dan Mikro )

- Main Pembangunan -
Sifat cair : penggunaan dan bentuk ditentukan oleh anak.
Terstruktur : Penggunaan dikontrol oleh bentuk dari bahan.
Bahan Sifat Cair/ Bahan Pembangunan
Bahan Alam yang Terstruktur
Air
Pasir Balok unit
Cat jari Balok berongga
Lumpur Balok berwarna
Pijakan Lingkungan
Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)
Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman
Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main
Sensorimotor, pembangunan dan main peran
Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan
Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif


Pijakan Pengalaman Sebelum Main

Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber
Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja
Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan
Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
Menjelaskan rangkaian waktu main
Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial
Merancang dan menerapkan urutan transisi main


Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak

Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka
Mencontohkan komunikasi yang tepat
Memperkuat dan memperluas bahasa anak
Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya
Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak

Pijakan Pengalaman Setelah Main

Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.

Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar