Kamis, 14 April 2011

BELAJAR LISTENING SEJAK USIA DINI

PENDAHULUAN
Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Inggris sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada anak didik di Indonesia saat ini. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif terutama belajar listening. Dengan belajar listening seorang anak akan mudah belajar bahasa Inggris karena dengan listening mereka juga sekaligus belajar pronunciation dan speaking. Keberhasilan pembelajaran listening pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang pengajar dalam menyajikan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Sejalan dengan keberadaan seorang anak yang senang menyanyi dan bergerak maka gerak dan lagu adalah salah satu pendekatan yang sangat tepat jika digunakan sebagai sarana dalam menyajikan proses pembelajaran listening pada anak usia dini. Menyajikan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak dengan tidak meninggalkan kaidah berbahasa Inggris yang baik dan benar, melalui gerak dan lagu akan memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan.


Belajar Listening dengan Lagu
Pemilihan Lagu
Sebelum menentukan pilihan lagu yang akan digunakan, guru perlu melakukan beberapa pertimbangan:
Pertama, lagu sudah dikenal atau disukai siswa. Ini dapat diketahui dengan cara, misalnya guru bertanya langsung pada siswa tentang lagu-lagu yang disukai atau kelompok musik mana yang mereka kenal, dan seterusnya.
Kedua, lagu harus berisi materi yang akan diajarkan, baik keterampilan bahasa maupun unsur bahasanya.
Ketiga, lagu harus memiliki sifat dan karakter yang mengandung pencapaian tujuan pembelajaran. Ini penting mengingat metode belajar dan pembelajaran lagu lebih merupakan strategi pembelajaran, bukan tujuan pembelajaran. Kesalahan dalam memilih hal itu dapat mengganggu pencapaian tujuan pembelajaran.
Keempat, lagu harus memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan
Siswa. Kesalahan pemilihan lagu dapat berakibat pada tidak efektifnya proses belajar. Karena itu, dipilih lagu yang teksnya ringan dan tidak terlalu panjang.
Kelima, lagu harus berisi pesan atau nilai yang sesuai dengan tingkat usia dan kematangan siswa. Kesalahan pemilihan lagu akan berakibat pada pembentukan kepribadian yang salah.
Jenis kegiatan
Setelah menentukan lagu yang akan digunakan, guru bisa menentukan keterampilan berbahasa dan unsur bahasa apa yang akan dikembangkan. Langkah ini penting karena berkaitan dengan jenis kegiatan atau pendekatan yang akan digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Beberapa contoh jenis kegiatan atau pendekatan yang dapat digunakan:
Pertama, drills, bertujuan mendorong accuracy setelah siswa memahami arti kata frase atau kalimat yang ada dalam lagu lalu dilatihkan. Drill disini berupa oral drill, misalnya siswa mengalami kesulitan dengan bunyi ei atau e. Mereka tidak dapat membedakan kata pain dan pan atau fail dan felt. Jika demikian, kegiatan pembelajaran berikut dapat dilakukan melalui listening practice atau repetition drill. Listening practice, yaitu membandingkan kata-kata dalam lagu bila diucapkan kedengarannya serupa. Sedangkan repetition drill yaitu guru membacakan kata-kata tertentu dalam lagu dan siswa mengucapkan kata-kata tersebut.
Kedua, communication practice exercise, bertujuan mengembangkan kelancaran (fluency). Prinsip yang mendasari kegiatan ini adalah siswa akan belajar cara berkomunikasi melalui kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan unsur bahasa yang ada dalam lagu. Aktivitas ini memberikan kesempatan lebih banyak bagi siswa untuk berkomunikasi setelah mereka mendengarkan lagu. Ketika melakukan aktivitas ini siswa cenderung membuat banyak kesalahan. Namun itu tidak perlu dirisaukan yang penting anak didik memperoleh kompetensi dan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa yang bebas. Bila ingin membetulkan kesalahan, guru hendaknya melakukan secara bijaksana agar siswa tetap tinggi motivasi belajarnya.
Ketiga, gap filling activity, yaitu anak diminta mengisi atau melengkapi kata-kata atau frase penting dalam lagu yang sengaja dihilangkan oleh guru. Kata-kata atau frase tersebut biasanya merupakan istilah-istilah penting yang harus dikuasai oleh siswa. Contoh: Listen to the song. Then complete the missing words! I…………………. a dream A song to …………. To ………………… me cope With…………, dan seterusnya. Guru mengulang beberapa kali pemutaran lagu melalui tape recorder dan siswa melengkapi kata-kata atau frase yang hilang kemudian siswa dan guru mengecek bersama-sama dan menulisnya di papan tulis.
Keempat, recording words, yaitu siswa diminta menyusun kata-kata dari teks sebuah lagu yang diacak guru setelah mereka mendengarkan lagu yang diperdengarkan melalui tape recorder. Contoh: Rearrange the jumbled words into a good song by listening to the cassette! a/ dream/ have/ I/ a/ song/ sing me/ help/ cope/ to/ anything/with, dan seterusnya.

PENUTUP
Anak usia dini pada dasarnya suka menyanyi dan melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan bagi mereka. Music dan movement adalah salah satu metode/teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran listening bahasa Inggris pada anak usia dini agar kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan. Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan minat anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode dan teknik yang baik, menarik dan atraktif bisa bermanfaat atau tidak bagi peserta didik tergantung kepada kemampuan seorang pendidik mengaplikasikannya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Jadi pendidik yang professional dan berkualitas yang mampu menggunakan serta mengembangkan suatu metode pembelajaran dengan baik akan sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran bahasa Inggris, khususnya pada anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Thomas, Ph.D. (1997). Setiap anak cerdas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Cowell, Nick dan Roy Gardner. (1995). Tehnik mengembangkan guru dan siswa.
Jakarta: Grasindo

_____ Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Petunjuk teknis proses belajar mengajar di taman kanak-kanak, Depdikbud

Herr, Judy dan Ivonne Libby. (1995). Creative ressources for the early childhood classroom. Delmar Publisher

Lim, Ms.Jane. I can jingle and jangle. Materi workshop pada Educators Confrence 2005, “The Living Classroom”, Sahid Jaya Hotel - March 2005

Montessori, Dr. Maria. (1991). The secret of chidhood. New York: Ballatine Books

Montessori, Dr. Maria. (1991). The discovery of the Child. New York: Ballatine Books

Pam Schiller dan Pat Phipps. (2002). The complete daily curricullum for early childhood. Gryphon house

Tidak ada komentar:

Posting Komentar