Jumat, 28 Oktober 2011

Cara Mengatasi "Child Bullying" (Kekerasan yang dilakukan oleh anak) - (Tips Mencegah kekerasan yg dilakukan anak seusia TK / Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini)


alumni.unh.edu
Kekekerasan dilakukan oleh anak
(Child bullying)
Di FORUM TK DAN PAUD (group guru dan orang tua dari anak seusia TK dan PAUD), bunda Ane Novita mencurahkan isi hatinya demikian,
”ass. salam kenal semuanya. mau minta sarannya nich! saya kan menagajr d Tk, kadang2 suka lelah dan cape menghadapi anak yg suka main pukul, main tendang, bicaranya kasar.gimana ya cara menhadapinya??klo si anak main pukul,nendang atu bicara kasar cara menghadapinya saya suka menyanyi hati2 gunakan tanganmu dsb, tapi sianak hanya sebentar nurutnya ,selanjutnya ya maen tonjok aja sama temennya dan seterusnya bgitu.”

Pada intinya, bunda Ane bercerita tentang anak didiknya. Beliau memiliki seorang anak didik yang suka memukul temannya. Saya akan memberikan beberapa tips yang telah diberikan oleh bunda-bunda yang tergabung dalam FORUM TK DAN PAUD. Dimikian tipsnya (diberikan oleh Bunda Anisah Komara):



1.Temukan keunggulan pribadinnya.

2.Berikan sambutan saat ia datang.

3.Bisikkan keunggulan pribadi yang dimiliki sang anak, dan katakana kalau kita sangat bangga padanya dengan keunggulan yang dimiliki sang anak dengan tulus.

4. Ikut andil dalam mengembangkan keunggulan pribadi yang dimiliki sang anak.

Apa yang diungkapkan oleh bunda Anisah Komara sangat baik. Karena pada intinya setiap anak pasti ingin selalu diperhatikan, walaupun cara mereka untuk ber”caper” ria adalah dengan cara yang bermacam-macam, termasuk dengan cara memukul temannya. Bila kita sudah mengenal keunggulan pribadi sang anak (pasti semua anak akan memilikinya), kita akan bisa mengalihkan sang anak dengan tanpa paksaan untuk meninggalkan kebiasaan lamanya dalam mencari perhatian. Misalnya, sang anak sangat rajin untuk membantu guru membersihkan papan tulis.

Nah… setelah kita tahu bahwa dia adalah anak yang rajin dan suka kebersihan, kita bisa melakukan apa yang telah biasa dilakukan oleh bunda Annisa.
Memberikan sambutan yang hangat pada anak yang “bermasalah” sangatlah penting, supaya kita bisa menjadi lebih dekat padanya. Kedekatan antara guru dan anak sangatlah penting, agar saat sang guru menyampaikan sesuatu kepada sang anak, sang anak lebih terbuka untuk mau mendengarkan apa yang gurunya katakan. Kedekatan ini haruslah dipupuk dengan berbagai cara, misalnya sering menyapa, meluangkan waktu untuk ngobrol, memberikan senyuman dan salam saat bertemu, dan masih banyak hal-hal sederhana lainnya.

Langkah selanjutnya adalah poin yang ke – 3. Poin ke-3 di atas adalah sebuah metode hypnoparenting, dimana kita bisa memberikan sugesti yang positif kepada seorang anak dengan cara membisikkan ke telinga dan tentu saja dengan kata-kata yang tulus dan positif. Setelah kita tahu apa yang menjadi keunggulan pribadi sang anak, kita bisa membisikknan,”Ibu suka sama anak yang rajin dan suka kebersihan. Jadilah anak yang rajin, rapi, dan bersih. Pasti nanti banyak teman sayang sama kamu.” (kata-kata yang kita bisikkan menyesuaikan bisa anda karang sendiri, menyesuaikan pribadi dan kelebihan sang anak).

Langkah ke – 4, bertujuan untuk mengembangkan keunggulan sang anak. Karena kita sudah tahu bahwa anak yang “bermasalah” tersebut adalah anak yang rajin, maka kita bisa meminta sang anak untuk rajin membersihkan papan tulis setiap hari. Atau bila anak yang “bermasalah” tersebut pandai menggambar, kita bisa mensuport anak saat mengikuti lomba menggambar, dan masih banyak cara yang lain.

Tips berikutnya adalah sedikit tambahan yang telah diberikan oleh bunda Sufeni (seorang guru TK).

5.Metode bernyanyi 
Ingatkan pada sang anak agar semua anggota tubuhnya diciptakan Tuhan hanya untuk hal-hal yang baik dengan cara bernyanyi. Misalnya dengan lagu,” use your words2 allday long2 keep your hands n your feet2 to yourself2”.

6. Hindarkan Dari Tontonan Kekerasan
Bila anda adalah seorang guru, anda bisa mengingatkan orang tua dari anak didik anda untuk tidak memberikan tontonan baik anak-anak maupun dewasa yang menyuguhkan kekerasan.

Barikutnya adalah sebuah tips dari saya:

7. Mendongeng dan Bersyair
Bisa juga dengan metode mendongeng atau bersyair. Saya akan memberikan sebuah metode bersyair, dan bisa anda berikan kepada anak didik atau buah hati anda:


Tanganku untuk menolong, bukan untuk menyakiti.
Mulutku untuk memuji, bukan untuk mencaci.
Hatiku untuk mencintai, bukan untuk membenci
Karena aku adalah anak yang baik hati, (By Kak Zepe)
Ajarkan syair tersebut kepada anak didik atau buah hati anda sampai mereka hafal. Pasti akan bermanfaat!

Demikian tips-tips dari bunda-bunda yang tergabung dalam FORUM TK DAN PAUD, dan beberapa tambahan dari saya. Semoga bermanfaat!
http://www.facebook.com/kakzepe.laguanak

Senam Otak (Brain Gym) Untuk TK dan PAUD (Manfaat Senam Otak Untuk Anak-anak dan bisa dilakukan di kelas dan di rumah / ruangan)


icharizqi.student.umm.ac.id

(brain gym / senam otak di kelas untuk anak usia dini dan Taman kanak-anak / TK

Pernahkah anda mendengar tentang senam otak (brain gym). Dan tahukah anda manfaatnya? Muhammad Isnain berpendapat,”  Otak kita terdiri dari dua belahan, belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Anehnya, 85 persen orang di dunia ini ternyata hidup dengan mengandalkan belahan otak kiri saja. Sebagian dari sisanya menggunakan kombinasi keduanya, dan sebagian lagi memakai otak kanan. Itulah kesimpulan beberapa penelitian tentang otak. Dari segi fungsi, otak yang terdiri dari dua belahan kiri dan belahan kanan itu seolah memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan. Dengan mengoptimalkan penggunaan seluruh bagian ini, fungsi otak dapat dioptimalkan. Sayang, tak semua orang mampu melakukannya. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan semua dimensi otak adalah senam otak.”



Bunda Nety Wahyuni, seorang ibu rumah tangga, biasa mememinta buah hatinya melakukan aktivitas sederhana berikut kepada buah hatinya. Aktivitas ini memang sangat sederhana, namun bisa memberikan mafaat yang besar kepada buah hatinya. Aktivitas sederhana tersebut adalah sbb (usahakan anda berada di depan buah hati anda, dan mintalah buah hati anda untuk melakukan hal yang sama seperti yang anda lakukan):

1. Pasang Telinga: Pelan-pelan pijit daun telinga kita. Pijat 3 kali dari atas ke bawah (gerakan ini membantu anak mendengar suara sendiri waktu berbicara dan bernyanyi)
2. Putara Kepala: Yuuk, kita putar kepala pelan-pelan searah jarum jam.(lakukan sebaliknya, setiap arah 3 kali).gerakan ini merangsang sel-sel syaraf di belahan tengah otak. Ini membantu anak belajar mendengar, membaca, menulis dan mengingat.)
3. Bergerak Silang: Mari kita gerakkan tangan kanan kita menyentuh lutut kiri dn sebaliknya.Lakukanlah secara berulang-ulang.  Senam ini mengaktifkan otak anak utk koordinasi penglihatan/pendengaran/kinestetik/perabaan/sentuhan).

Mudah sekali bukan? Tentu juga akan mudah dilakukan buah hati anda. Untuk gerakan-gerakan yang lain bisa mengikuti gambar di atas.
Mari kita lakukan bersama sang buah hati dan anak didik kita secara rutin! (Kak Zepe / ZP)

http://www.facebook.com/groups/ForumTKPADU/

Senin, 03 Oktober 2011

Membentuk Karakter Anak


Benarkah Cukup membentuk Karakter anak dengan perintah dan larangan ??
mungkin sebagian orang tua merasa cukup dengan menerapkan perintah dan larangan yang ketat untuk membentuk karakter anak. Dengan Perintah dan larangan yang sering,lama - lama anak akan terbiasa dengannya dan terbentuk karakternya. Inilah anggapan yang paling umum diyakini oleh para orang tua. Akibatnya , hari - hari mereka dirumah dipenuhi dengan perselisihan dengan anak.Sebab ternyata, anak tidak kunjung mengerti kemauan orang tuannya.
Perlu dimengerti bahwa perintah dan larangan adalah bagian yang sangat kecil dalam upaya pembentukan karakter.Perintah dan larangan hanya bantuan sederhana dalam menolong anak untuk melakukan kebaikan dan menghindari kesalahan .Hal pertama yang paling penting sesungguhnya adalah menanamkan kesadaran pada anak tentang pentingnya sebuah kebaikan.
Setelah proses penyadaran dan pemahaman berjalan , anak dibimbing untuk melakukan nya dalam tindakan nyata.Harus tertanan dalam diri anak bahwa setiap kebaikan yang ia ketahui tidak ada nilainya di Hadapan Allah SWT dan manusia jika tidak diwujudkan dalam tindakan nyata.Apabila sebuah kebaikan sudah dipahami anak,dan anak juga sudah menyepakati bahwa hal itu harus diwujudkan dalam tindakan nyata,orang tua harus segera mengambil angkah untuk segera memberikan pertolongan dan dukungan kepada anak untuk mewujudkannya. bentuk pertolongan yang dimaksud adalah meneladankan kebaikan - kebaikan tersebut.


http://www.blog-guru.web.id/2011/10/membentuk-karakter-anak.html
CARA CepAT BELAJAR MEBACA SAMBIL BERNYANYI

Lagu aku bisa baca adalah lagu yang sangat sederhana. Lagu ini saya ciptakan untuk mempermudah anak-anak dalam belajar membaca. Lagu yang sengaja saya buat dengan kata dan nada yang sederhana, supaya anak bisa cepat mempelajarinya. Saya pernah mempraktekan lagu saya ini pada saat saya mengajar. Anak-anak sangat menyukainya. Mereka bisa tertawa dan bernyanyi sambil belajar. Bahkan anak yang berusia 3 sampai 4 tahun pun bisa mengikutinya. Ada pertemuan ke-2 dengan anak-anak itu, mereka sudah bisa belajar membaca.

Sungguh sebuah rekor yang sangat luar biasa. Tidak biasa anak berusia dua sampai tiga tahun bisa membaca dan menghafalkan huruf, meski hanya beberapa kata dan beberapa huruf saja. Saya yakin, bila anda mengajar dengan lebih intens, di rumah dan di sekolah dengan lagu tersebut maka akan semakin banyak anak Indonesia yang pandai membaca di usia dini.

Lirik lagu tersebut berbunyi demikian:

A - K - U KU… AKU

B – I BI S-A SA …. BISA

B- A BA C-A CA … BACA…

AKU BISA BACA….

K-A KA M-U MU … KAMU

B-A BA C-A CA… BACA

B-U BU K-U KU … BUKU

KAMU BACA BUKU

Liriknya mudah bukan? Semakin dini anda mengajarkan kepada buah hati anda, saya yakin bila buah hati anda pun akan semakin cepat belajar dan bisa membaca. Lagu ini bisa divariasi dengan mengubah lirik lagu yang telah ada. Syarat dari pengubahan lirik lagu AKU BISA BACA adalah:

1. Satu kalimat / Satu baris lagu terdiri dari 3 kata.

2. Tiap kata dalam baris atay kalimat terdiri dari 3 atau 4 huruf.

Akan saya berikan beberapa contoh yang lain:

KAMU SUKA BOLA

KACA MATA IBU

SATU TIGA LIMA

SAKU TONO DUA



Nah… Tidak sulit bukan? Saat buah hati anda selesai belajar, ajaklah dia untuk terus-menerus menyanyikan lagu secara berulang-ulang. Saya yakin bila buah hati anda akan cepat bisa membaca.

SELAMAT MENGAJAR!!



Karya kak Zepe

Pentingnya Mengenal 4 Karakter Dasar Manusia (Menurut Florence Litteur's Personality Plus) Dalam Mendidik Anak


Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia. Sifat-sifat  tersebut  adalah sanguinis, plegmatis, melankolis, dan koleris.  Mengapa kita perlu  memahami 4 karakter dasar manusia tersebut dalam mendidik anak? Mari kita simak... :)


dreamstime.com



Yang pertama, kata Florence adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu
saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.

Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.

Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.

Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.

Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin nggak jalan”. Jadi kalau anda punya staf atau pegawai phlegmatis, andaharus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri oleh dirinya (dikutip dari ahli.wordpress.com).

Seorang  anak masih mudah ditebak,  tanpa perlu menggunakan tes, untuk bisa mengetahui kepribadian dasar mereka. Sebagai  orangtua, kita  perlu  mengetahui kepribadian dasar buah hati kita. Hal ini akan sangat  berguna. Manfaat  tersebut antara lain:


1. Tahu  bagaimana memperlakukan mereka.
Misalnya  kita  memiliki anak yang sanguinis, dimana ciri-ciri dasar mereka adalah  suka berbicara dan sangat ekspresif. Beberapa orang tua merasa khawatir, saat  mengetahui buah  hatinya sangat  cerewet. Jangan sampai  kita membanding-bandingkan dengan orang  lain, biasanya saudara kandungnya, yang  cenderung  pendiam, dengan mengatakan,”Kamu bisa nggak  seperti kakakmu, pendiam, dan nggak suka bikin keributan.” Atau   dengan banyak  melarang anak yang sanguinis untuk  bicara. Jangan sampai larangan-larangan kita melukai buah hati kita, dan harus menjadi “orang lain”. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan kedewasaan sang anak. Akan lebih baik  bila kita mengarahkan “kekurangan”  sang anak tersebut menjadi  sebuah kelebihan yang bermanfaat bagi  dirinya  dan orang  lain, serta demi kebaikan masa depan sang anak. Misalnya, dengan mengajarkan mereka kata-kata  yang  baik, mengajari  mereka menasihati, menghindarkan mereka dari kata-kata yang kasar (yang bisa menyakiti orang lain),  mengajari mereka untuk  berbicara dengan lembut (tidak dengan membentak), sehingga nantinya saat  mereka dewasa, mereka menjadi anak yang baik dalam bertutur kata dan bertindak.

2. Mengenal  potensi dan bakat  anak
Untuk poin yang kedua  ini, saya  akan mengambil  karakter melankolis. Kebanyakan anak melankolis memiliki bakat-bakat di bidang  seni, misalnya bermain piano, menulis, menggambar, dan masih banyak lagi. Hobi mereka cenderung  sesuatu yang membutuhkan konsentrasi dan membutuhkan waktu untuk sendiri untuk mendapatkan hasil yang baik. Bila kita memiliki buah  hati yang bersifat melankolis, akan lebih  baik bila kita mengarahkan bakat  mereka. Bila  buah hati kita suka  menulis, akan lebih baik bila kita mendukung mereka dan membantu  mereka agar bisa mengembangkan bakat  mereka. Kita bisa  membelikan mereka buku-buku  cerita   yang mendidik, memberikan ruang  belajar khusus, tidak  melarang mereka melakukan hobi mereka (yang baik), dan memberikan dukungan terhadap hal-hal baik yang mereka suka. Anak melankolis cenderung suka menyendiri. Tentu  saja bila kita terlalu banyakmereka menyendiri akan memberikan dampak  yang tidak baik bagi masa depan mereka, misalnya mereka bisa  tumbuh  menjadi  anak  yang anti-sosial.  Semua bakat mereka akan menjadi sia-sia bila mereka tidak memiliki  teman (yang bisa diajak  saling belajar), tidak berani tampil, males bersosialisasi, dan berbagai sifat-sifat  anti-sosial  lainnya. Maka kita harus mengarahkan mereka  agar  mereka mau bersosialisasi,  misalnya dengan mengajak mereka jalan-jalan keliling kampong (agar bertemu dengan tetangga dan anak-anak lain), meminta mereka bergabung  dalam organisasi sosial dan agama, mengikutkan mereka dengan bimbingan belajar yang bersifat non-privat, mendorong mereka untuk  berani  tampil (ikut lomba-lomba dan pentas seni), dan masih  banyak  lagi.  Siapa tahu meski buah  hati anda termasuk orang-orang melankolis yang  bisa populer  (karna karya-karya  hebat mereka) seperti  orang-orang  sanguinis (yang memang mudah terkenal karena cerewet dan suka bersosialisasi).

3. Membentuk mereka agar memiliki kedewasaan yang utuh
Anak  yang “bossy” (berlagak seperti bos dan suka mengatur),  adalah sifat   yang dimiliki oleh anak koleris. Bukan sifat yang buruk  memang, semua tergantung bagaimana kita mengarahkan mereka. Akan menjadi buruk bila mereka menjadi susah diatur, dan maunya  ngatur melulu tanpa pertimbangan  yang matang dan tanpa memikirkan perasaan orang lain. Kedewasaan yang utuh yang saya maksud adalah kedewasaan dimana anak bisa menyesuaikan dengan segala lingkungan sosial dan segala pribadi manusia.  Karena tidak mungkin pribadi anak bisa bertumbuh  dengan baik bila dia memiliki 100 persen dari  sifat dasar mereka. Semua orang yang ingin bisa diterima oleh setiap orang  harus  belajar untuk memiliki dan minimal memahami karakter yang  lain. Itulah  pentingnya bersosialisasi dan bimbingan dari orang  tua. Jadi meskipun buah hati kita berkarakter koleris, tetap belajar memahami perasaan orang lain seperti anak melankolis, tetap bisa belajar tersenyum meski hati sedang  gundah seperti anak sanguinis, meski suka mengatur dan cenderung  ingin “berkuasa, namun tetap “cinta damai” seperti anak  plegmatis.
Untuk bisa menjadi  pribadi  yang  dewasa seperti itu, selain mengetahui kekurangan mereka, mereka juga  harus belajar menghilangkan atau minimal mengontrol “kekurangan” mereka.

4. Mengendalikan kekurangan 
Menghilangkan kekurangan yang ada di dalam diri  kita hampir tidak  mungkin, karena setiap orang  pasti memiliki  kekurangan. Yang paling mungkin dilakukan adalah mengendalikan kekurangan. Misalnya sifat pemarah, banyak  bicara,  dan terlalu pendiam. Kita bisa mengendalikannya  dengan marah yang  masih memakai akal sehat, banyak  bicara yang   kata-katanya bisa  memberikan manfaat  bagi  diri sendiri serta orang  lain, dan pendiam yang  bisa memberikan suasana damai kala  terjadi pertengkaran.  Bagaimana pun caranya, kita harus mengajak buah  hati kita pentingnya bersosialisasi dan membimbing mereka. Cara terbaik untuk bisa  mengendalikan kekurangan seseorang  adalah dengan belajar menerima kekurangan setiap orang. Cara terbaik bisa menerima kekurangan setiap orang adalah  dengan belajar memahami setiap orang. Dan cara terbaik untuk bisa memahami setiap orang adalah dengan cara bersosialisasi. Tentu saja buah  hati kita masih sangat  membutuhkan bantuan dan bimbingan kita untuk bisa memiliki kedewasaan yang utuh. (Kak Zepe, Penulis Lagu Anak)


Semoga  artikel ini bermanfaat  buat  buah  hati anda agar kita tidak  “salah  didik”. Karena hal  kesalahan dalam mendidik anak bisa membunuh  karakter anak dan potensi mereka. 
karya   Kak Zepe

http://lagu2anak.blogspot.com/2011/10/pentingnya-mengenal-4-karakter-dasar.html#.TohW_qFi9lw.facebook

Gimana Mengatasi Perasaan Cemas Pada Anak?

Kecemasan bisa dialami setiap orang. Biasanya perasaan ini muncul pada saat seseorang hendak menghadapi hal-hal yang penting, hal-hal yang menentukan, hal-hal yang menakutkan, dan lain-lain. Perasaan ini menimbulkan ketegangan. Perasaan ini juga sering muncul di hati anak-anak. Sebagai pribadi yang masih labil, tentu anak-anak tidak bisa mengatasi masalah ini sendiri. Kita sebagai orang tua akan lebih baik bila mengetahui beberapa hal yang bisa kita lakukan agar anak tidak cepat cemas dan bisa mengontrol perasaannya.
1. Menjadi Pendengar Yang Baik
Kadang seorang anak menjadi cemas dikarenakan ada hal-hal yang tidak bisa dihadapi atau diatasi sendiri. Sebagai orang tua, kita harus memahami apa yang dirasakan oleh buat hati kita. Tidak sulit untuk menerka kapan anak-anak mengalami kecemasan. Biasanya nafas mereka tidak beraturan dan banyak bergerak. Cobalah untuk menanyakan apa alasan mereka merasa cemas dengan menanyai mereka. Hal yang terpenting pada saat kita menanyai mereka adalah bersikap tenang. Jangan sampai kecemasan yang dialami oleh buat hati kita menular pada diri kita.
2. Memberikan sentuhan
Berikan sentuhan kepada si buah hati di kepala atau di bahu, agar anak bisa merasa lebih tenang, terutama pada saat kita ingin menanyakan hal yang menyebabkan kecemasan mereka.
3. Hindari Bentakan
Selain tetap bersikap tenang, hindarilah kata-kata yang bernada tinggi atau membentak. Hal ini sangat perlu agar buah hati kita bisa merasa lebih tenang. Bila hati anak tenang, biasanya meraka akan bisa lebih terbuka dalam menceritakan sebab-sebab kecemasan mereka.
4. Membantu Anak Mengatasi Masalahnya
Membantu mengatasi anak buka berarti kita harus membantu secara total masalah yang dihadapi oleh sang buah hati. Namun berjalanlah bersama anak dalam menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Yang terpenting di sini adalah jangan sampai anak merasa sendiri dalam menghadapi masalah yang sedang dia alami. Namun yang tidak kalah penting lagi, jangan sampai kita terlalu melindungi, karena bisa membuat anak menjadi kurang mandiri dan manja.
5. Menjelaskan Arti Rasa Cemas
Untuk anak yang belum dewasa, perasaan cemas bisa menjadi sesuatu hal yang menakutkan. Bisa jadi buah hati kita tidak tahu arti rasa cemas dan mengapa bisa terjadi pada buah hati kita. Kita perlu menjelaskan arti kecemasan dan beri pengerti bahwa rasa cemas bisa terjadi pada setiap orang. Kita juga perlu memberikan solusi untuk menghadapi rasa cemas tersebut, misalnya dengan mengatur nafas, berpikir positif, dan melawan rasa takut.
6. Memberikan hiburan
Seorang anak akan lebih mudah mengalami rasa cemas, namun bila kita bisa membantu dalam mengatasi kecemasan tersebut, maka anak pun akan lebih cepat kembali normal. Agar anak bisa melupakan masalah yang membuatnya cemas, kita bisa memberikan hiburan dengan mengajak liburan, bermain bersama, jalan-jalan ke mall, atau dengan melakukan aktivitas lain yang disukai oleh sang buah hati. Akan lebih baik bila kita mengajak anak ke tempat terbuka, misalnya di taman, puncak, pantai, dll, agar anak bisa dengan bebas bermain, berteriak, dan menghirup udara segar.
7.

 Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com
http://lagu2anak.blogspot.com/2011/03/gimana-mengatasi-perasaan-cemas-pada.html#.ToZK-k4F3jM.facebook