Senin, 16 Mei 2011

Penggunaan Tes Psikologi dan Terapi untuk Anak








Sebenarnya, senjatanya Psikolog itu bukan tes lho. Ada dua senjata utama psikolog : anamnesa dan observasi. Dengan dua keterampilan  tersebut, Psikolog bisa memberikan ‘working diagnosis’ yang akan digunakan untuk menegakkan diagnosis.
Jadi kapan seorang anak perlu di tes psikologi? jawabnya adalah JIKA PERLU. Ada kondisi-kondisi tertentu yang mengharuskan seorang psikolog untuk melakukan pengetesan kecerdasan (tes IQ) terhadap seorang anak. Pertama, jika ada pihak lain yang memerlukan hasil pengetesan.  Biasanya, ini terjadi bila anak harus menjalani evaluasi psikologis sebagai persyaratan masuk ke sekolah atau sebagai informasi bagi pihak  guru untuk menganalisis dan mengatasi permasalahan yang terjadi pada anak di sekolah. Kedua, jika ternyata kasus yang dihadapi seorang  anak berkaitan dengan aspek kecerdasannya. Bila tidak diperlukan angka kecerdasannya, maka tidak perlu suatu tes.
Tes psikologi banyak macamnya. Ada tes kecerdasan, ada tes kepribadian. Untuk anak, ada 2 tes kecerdasan standar internasional yang biasa  digunakan di Indonesia, terutama untuk anak usia sekolah. Skala Stanford-Binet (SB) dan Skala Wechsler. Di luar dua jenis skala tersebut,  biasanya adalah skala tes buatan yang belum terstandardisasi secara baku. Cara pengetesan terhadap anak harusnya berlangsung secara  individual. Karena, anak memerlukan situasi pengetesan yang baik agar hasilnya optimal. Selain itu, psikolog juga tetap melakukan observasi  terhadap cara kerja anak. Jadi, hasilnya tidak melulu karena angka, tapi juga meliputi hasil pengamatannya. Pelaksanaan yang individual  tentunya akan mempengaruhi harga. Akan beda harga yang dikenakan bila pelaksanaan tes klasikal seperti seleksi karyawan. Ada variabel  waktu pelaksanaan yang harus diperhitungkan.
Tes kepribadian untuk anak, macamnya juga tidak sedikit. Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang dengan menggambar, bercerita, atau  menuliskan cerita. Gunanya adalah sebagai alat bantu bagi Psikolog untuk melakukan evaluasi terhadap aspek kepribadian anak yang   berpengaruh bagi pola interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya. Kapan diperlukan tes kepribadian? Sama dengan tes kecerdasan, yaitu  jika perlu. Namun, biasanya, untuk memahami seorang anak, Psikolog akan melakukan analisis secara keseluruhan dengan   mempertimbangkan aspek kecerdasan dan kepribadiannya.
Terapi adalah salah satu bentuk intervensi terstruktur yang dilakukan agar anak dapat berkembang optimal. Kebanyakan anak mengalami gangguan perkembangan yang berkaitan dengan masalah atensi, perilaku, emosi, bicara, atau ketidakseimbangan sensori. Karena setiap anak   adalah unik, maka gangguannya pun akan sangat unik. Ada faktor lingkungan (baca : keluarga) yang juga berpengaruh pada gangguan yang  dialami oleh anak. Kapan perlu terapi? Sekali lagi, jawabannya adalah : JIKA PERLU. Ada beberapa kasus gangguan yang tidak memerlukan  terapi, karena psikolog menganggap keluarga dapat berperan aktif dan membantu anak untuk mengembangkan kemampuannya agar optimal. Kalau perlu terapi, maka Psikolog akan menyarankan jenis terapi tertentu. Tidak ada psikolog/dokter yang dapat memperkirakan berapa lama seorang anak akan melaksanakan terapi. Pelaksanaan terapi harus terus dievaluasi oleh Psikolog/Dokter agar perkembangan anak dapat  terarah.
Yang paling penting dalam perkembangan seorang anak adalah lingkungan yang paling dekat, yaitu keluarga dan sekolah. Terapi hanya  bantuan saja, yang penting adalah bagaimana keluarga dan sekolah membantu anak agar ia dapat berkembang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar