Senin, 16 Mei 2011


Judul Buku : Model sistem pendidikan Bunyan,(Pembentukan manusia seutuhnya by Dra. Djauharah Bawazir, Psi, M.Pd), Pendekatan Holistik menuju Dewasa Moral diUsia 15 Tahun Berakhlaq Mulia, Cerdas, Kreatif Imajinatif, (Pengantar; Dr. H. M. Hidayat Nurwahid, MA & Prof. Dr Conny R. Setiawan)
Jumlah hal : 217 Hal.
-      mengetengahkan individu berkualitas (berjalan Allah) – bentuk bangunan kokoh, solid+tersusun rapi melalui pembinaan
-      terdiri model system interventif (dlm keluarga) & kreatif imajinatif (disekolah) – akhlaq mulia, cerdas, didukung kedewasaan moral
-       memberikan solusi thdp kekhawatiran ortu, memberikan kontribusi dlm membangun ummat (menyiapkan konsep, program pengembangan sumber daya manusia) – diharapkan ada kerja sama semua pihak utk merealisasikan program

BAGIAN III.  PROSES MODEL SISTEM PENDIDIKAN INTERVENTIF
BAB II. Proses pendidikan interventif pada setiap usia perkembangan
a.     0-3 tahun (kasih sayang); anak mampu mewujudkan pembinaan moral berupa kasih sayang, ortu pun begitu, anak mampu menginternalisasikan, menyerap, merasakan dlm dirinya dan perlahan-lahan akan mneyenangi utk bersikap kasih sayang. Perwujudan dlm bentuk tingkah laku antara lain;
1.     Berilmu; ortu mengasuh anak sesuai dgn kebutuhan biologis dan psikologis sesuai dgn keutuhan tingkat usia anak. Ortu memperhatikan tumbuh kembang anak setiap hari&membandingkan dgn pola perkembangan dgn anak scr alamiah/normal (menambah ilmu, merawat anak mll informasi dibbg buku)
2.    Taqwa; dibentuk mll lingkungan pergaulan, ortu mengkondisikan iklim pergaulan dan ditanamkan sejak dini. Dilandasi dgn ketaqwaan shg akan bernilai dgn amal ibadah, tidak keluar dari perintah dan larangan Allah SWT
3.    Ikhlas; didahului dgn pelaksanaan keikhlasan dr ortu. Rasa ini penting sekali bagi pembentukan dasar afeksinya. Dilaksanakan dgn ringan hati. Suasana hati ortu/guru akan dirasakan o/anak yg akan membuat bahagia
4.    Santun; tercermin saat ortu berkomuniksai dengan mereka, kata-kata yang baik, nada suara yg lembut, raut wajah yang penuh senyum, memberikan pujian, pemeriksaan rutin kedokter anak & atau sentuhan ke anak. Menurut santhut, 1998; anak akan merasakan kesenangan dan kasih sayang dari raut muka ibunya ketika ibu memberikan minum dan menyusuinya.
5.    Tanggungjawab; membina dalam hubungan social dgn anggota keluarga lainnya. Adanya pengaturan jadwal jalannya aktivitas anak, berkaitan dengan agama dan nilai-nilai didalamnya
6.    Sabar; QS An. Nahl : 96 (apa yang disisi kamu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan)

b.     3-6 tahun (toleransi) ;  merupakan usia masa awal anak-anak. Menurut piget, pada masa ini perkembangan moral anak masih dalam taraf rendah, hingga tidak mampu Berpikir abstrak tentang benar dan salah, baru mampu belajar bagaimana harus bertindak tanpa mengetahui mengapa ia harus melakukan tindakan tersebut. Menurut Hurlock, 1994, dalam pandangan anak, benar apabila ia mendapat pujian dan salah apabila mendapat hukuman. Tapi anak dapat dibina moralnya dengan membina nilai-nilai moral.
1.    Berilmu; bekal keilmuan akan mengarahkan minat dan bakat anak melalui kegiatan yang diselenggarakan sekolah (ekstra & intara kurikuler). Dengan mengatur jadwal khusus dan meluangkan waktu untuk anak, membiarkan mereka berinteraksi dengan teman sebayanya. Diusia ini seaiknya ortu menyediakan berbagai alat permaianan yang mendukung perkembangan kemampuan social, kognitif dan fisik anak. (Bronson, 1995)
2.    Taqwa; kemampuan mengikuti perintah dan pengertian yang meningkat, anak dapat diikutsertakan dalam kegiatan ibadah ringan. Menurut Bronson, 1995; anak usia 3 tahun berminat pada buku yang berisi binatang, alphabet, dan kata-kata. Usia 4 tahun berminat pada keidupan binatang liar, cerita humor, cerita yg tidak masuk akal&buku yg berisi bbg informasi, sedangkan diusia 5 tahun, anak mulai menyukai buku tentang kisah yang masuk akal, cerita fable, dan puisi. Disini orang tua memberikan kesempatan untuk melakukan Tanya jawab dgn anak
3.    Ikhlas; pengorbanan perlu dilakukan yang hanya ditujukan kpd Allah. Pada usia 4-6 tahun, banyak anak mengidolakan guru TK nya, ini disebabkan karena ortu sering mengambil jalan pintas dgn alas an agar anak mau menurut hingga diaktakanlah agar bu guru sayang, padahal ini bisa menjatuhkan wibawa dan tokoh keteladanan. Hingga diperlukan keikhlasan dlm mendidik&merupakan kewajiban sbg ibadah, dimana ibadah merupakan kebutuhan bukan sekedar kewajiban
4.    Santun; berkaitan dengan nilai sopan santun, ortu menyampaikan nilai tsb dengan bahasa yang santun
5.    Tanggung jawab; ortu leih memperhatikan teman bermain diluar atau disekolah. Mengawasi perkembangan anak tidak berdasar pengamatan sehari-hari, tetapi bias berdasar laporan dari pihak lain
6.    Sabar; berkaitan dengan ‘trainng toilet’, menjaga kebersihan dan membiasakkan mengucapkan basmalalah, tasbih, tahmid, istighfar dan dzikir lain sebagai tanda syukur serta ucapan Insya Allah bila hendak merencanakan sesuatu.
      c.      6-12 tahun (kontribusi)
      d.      12-15 tahun (tanggung jawab)

BAGIAN IV. Konsep Model Pembelajaran Kreatif Imajinatif
BAB I. Konsep Model Sistem Pembelajaran Kreatif Imajinatif
a. Kecerdasan;
‘dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya, (sebagai rahmat) daripadaNya, sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir)’, QS 45;13
a.    Kecerdasan Spiritual (M. Quthub mengatakan bahwa kekuatan spiritual merupakan kekuatan manusia yang paling besar, paling agung dan paling mampu untuk berhubungan dengan hakikat wujud dengan kekuatan fisiknya hanya terbatas pada sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera.
; ‘dan ingatlah ketika Tuhanmu megeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankah Aku Tuhanmu?”Merka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi…”. QS 7;172
Qs 35;39
Qs 15;29
Qs 17;70

b.    Kecerdasan Intelektual ;
‘sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, sili bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar dilaut membawa yang berguna dari manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dna awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh (terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan’. QS 2;164
Qs 38;29

c.     Kecerdasan emosional
‘Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu erjalan kemalu-maluan, ia berkata; ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia member balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami…QS 28’25
Qs 46;15
 b. Ranah;
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia member kamu pendengaran, pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur.” Qs 16;78
a.    Kognisi (perilaku yg menyebabkan individu memperoleh pemahaman yang dibutuhkan dalam memperoleh pemmahaman yang dibutuhkan dalam memperoleh pengetahun (Baradja, 2005)
“Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wayu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui”. Qs 21;7
Qs 59;21

b.    Afeksi (suasana yang menyenangkan, sukan dan tidak suka, baik dan buruk, baradja, 2005)
“Sesungguhnya Kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan yang member petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya..Qs 72;1-2
Qs 57;23
Qs 6;74-78

c.     Psikomotorik (perkembangan yang berhubungan dengan fisik individu yang diikuti dengan aktivitas dirinya terhadap suatu benda dan lingkungannya, Baradja, 2005)
“Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja juga (pula), maka kelak kamu akan mengetahui” Qs 39;39
c. Al Islam;
“dan sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam…dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk agama Islam? Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya. “ (QS 3;9-10)
Qs 39;22
a.    Akidah (penananman akidah perlu dilakukan sejak dini agar anak dapat tumbuh diatas landasan akidah islamiyah).
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kita, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya. Apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” Qs 2; 177
Imam Al ghazali; penjelasan akidah perlu diberikan sejak awal masa pertumbuhannya agar anak dapat benar-benar mempelajari dengan baik sehingga sedikit demi sedikit anak mampu menyingkap makna yang terkandung didalamnya (suwaid, 2004)
Qs 4;175
Hadits; “Bukanlah masa kanak-kanakmu dengan kalimat, “Tiada Tuhan selain Allah’, dan didiktekan hal itu pula pada saat meninggal, Tiada Tuhan selain Allah.”
b.     Ibadah (pelengkap dari pembentukan akidah kepada anak. Sebagai bentuk aplikasi dan visualisasi dari akidah yang dianut. Menurut Suwaid, 2004 mengatakan bahwa seseorang memenuhi panggilan Rabbnya dan melaksanakan perintahnya, hal itu berarti ia menyambut fitrah yang ada dalam jiwanya sehingga ia akan menyiraminya. Dari banyaknya hadits disampaikan agar lebih menekannkan pembinaan anak pada empat pilar ibadah; sholat, shaum, haji, dan zakat)

“Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepadaNYa. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.’ QS 40;65

c.      Muamalah
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya, kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kami.” Qs 4;1

Suwaid, 2004 menyatakan tujuan dari pembinaan muamalah atau pembinaan kemasyarakatan adalah agar anak dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakatnya, baik orang dewasa maupun teman-teman sebaya, juga agar dapat memiliki peran positif.






































































                            

BAB II. PENGELOLAAN KREATIF IMAJINATIF

a. Psikologi perkembangan
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesuadah keadaan lemah itu menjadi kuta, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS 30;54)
No
Usia
Ayat
Keterangan
1
0-3
Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun yaitnu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dna kewajiban ayah memberi makan dan minum kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesangggupannya.”  Qs 2;33
Usia 0-2 thn; tahapan sensorimotorik (penginderaan&berpikir) – hasan, 2006
Usia 2-3 thn; tahapan pra-operasional
s/d tahap bermain simbolik, imajinasi, sosiodrama. Perlu pengarahan&dukungan sepenuhnya, agar memiliki ciri khusus (bersumber dr daya imajinasi yg dikembangkan dgn ruh ilahiah
2
3-6
”Ketika Rasulullah shalat, Hasan dan Huain berlompatan keatan punggungnya. Manakala sahabat ingin mencegahnya, Rasulullah memberi isyarat agar mereka dibiarkan..”(HR. Abu Ya’la)
Gustian, 2001; anak mulai mempersiapkan diri utk memasuki dunia sekolah (TK).
Karakter dibentuk melalui aktivitas dan adaptasi, anak perlu kebebasan dgn sanjungan dari orang terdekatnya (Hainstock, 2002)
Bermain adalah kegiatan serius
3-4 thn; bermain dgn 2-3 anak, lebih byk menghabiskan waktu dgn main sendiri
4-5 thn; anak telah mampu bermain sbg 1 klmpk&memiliki tujuan yg sama, mengikuti aturan, bergiliran dan dpt mengambil peran/berbagi peran.
5-6 thn; mampu berperan sbg teman&mampu berhubungan sosial dgn gerak tubuh yg semakin terkordinasi serta peningkatan kesediaan utk bermain dgn anak lain dlm 1 permainan
Diusahakan Pendidikan memiliki corak permainan (Hurlock, 1999)
3
6-12
”Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu” (HR. Athabrani)
Anak berhubungan langsung dgn lingkungan luas.
Hasil penelitian Bloom; diusia 6 thn tentang kosakata, pemahaman membaca&prestasi disekolah, 33% kemampuan akademiknya terbentuk. 42% terbentuk antara usia 6-13thn, 25% diusia 13-18thn (Dryen&Vos, 2000).
Karakteristik anak hrs diketahui sbg dasar memahami&menghadapi serta meningkatkan kemampuan akademik, bahkan menurut Piageat (Dasmita, 2005), bahwa pemikiran anak-anak tentang moralitas dpt dibedakan atas dua hal;
1. heteronomous morality (6-9 thn); menghormati ketentuan suatu permainan sbg sesuatu yg bersifat suci&tdk dpt diubah krn berasal dr otoritas yg dihormati; yakin akan keadilan immanen (konsep yg menyatakan bahwa bila suatu aturan dilanggar, hukuman akan segera dijatuhkan; setiapn pelanggar akan dihukum sesuai dgn tingkat kesalahan yg dilakukan anak, scr sengaja ataupun kebetulan
2. autonomous morality (9-12 thn); anak mulai sadar bahwa aturan&hukuman mrpkan ciptaan manusia&dlm menerapkan suaut hukuman atas suatu tindakan harus mempertimbangkan maksud pelaku serta akibat2nya; anak menerima&mengakui perubahan peraturan menurut kesepakatan bersama; anak meninggalkan dan mengakui perubahan peraturan menurut kesepakatan bersama; anak meninggalkan penghormatan sepihak kpd otoritas&mengembangkan penghormatan, serta lebih menaati peraturan teman sebaya
Masa ini merupakan masa ketidakseimbangan krn anak mudak terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing&diarahkan (Hurlock, 1999). Hal ini dipicu oleh masalah psikologis, krn terlalu dibatasi&diperlakukan tdk adil.
4
12-15thn
”Apabila anak kecil itu yang dibenarkan masuk tanpa izin di bukan waktu yang tiga itu telah sampai umur dengan bermimpi atau lain-maka hendaklah mereka meminta izin, sebagaimana orang-orang yg telah dewasa sebelum mereka...”Qs 24;59
Masa dewasa datang bersama masa puber.
Nafi; berkata; Umar bin Abdul Aziz pun berpendapat bahwa inilah (usia 15 thn) yg menjadi batasan antara kecil&dewasa (HR. Bukhari&Muslim)
”Dari Abu Umar ra, dia berkata; :Aku menghadap Rasulullah utk ikut serta dlm pasuka perang. Ketika itu aku masih berusia 14 thn. Namun Rasulullah menolak aku. Pd thn berikutnya, aku kembali mengajukan diri utk ikut dlm pasukan perang. Ketika itu aku sudah berusia 15 thn, maka beliau pun menerimaku (HR. Bukhari, Muslim, Daud, Ath-thurmudhi, dan An-nasa’i)
Menurut WHO (Sunarto&Hartono, 199), tdp karakteristik ttt direntang diusia 12-15 thn;
a. individu berkembang dari saat pertama kali dia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual
b.individu mengalami perkembangan psikologi&pola identifikasi dr kanak-kanak mjd dewasa
c. terjadi peralihan dr ketegantungan sosial ekonomi yg penuh kpd keadaan yg relatif lebih mandiri
Hurlock, 1999; usia 12-15 thn, anak berada pd tahap adolescence; perkembangan anak sudah mencakup kematangan mental, emosional, sosial&fisik
Ahmadi, 1991; masa ini ditandai dgn bekerjanya/berfungsinya organ kelengkapan kelamin, termasuk mulai aktifnya kelenjar kelamin.






b. Rancangan kurikulum

”Yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia mentapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” QS 25;2

0-3 thn; khusus untuk pembelajaran dirumah/TPA
3-6 thn; pembelajaran ditaman bermain (TB) dan TK
6-12 thn; persiapan pembelajaran diSD
12-15 thn; pembelajaran diSLTP

materi kurikulum disesuaikan dgn tujuan Model sistem Pendidikan Bunyan, yaitu dewasa moral di usia 15 thn dgn berakhlaq mulia, cerdas, kreatif dan imajinatif. Pada setiap jenjang diberikan nama sebagai gambaran tolak ukur yang akan dicapai; pengenalan, pengembangan dan sosialisasi, penalaran & keterampilan, serta pematangan dan kepemimpinan.
No
Point
Ayat
Keterangan
1
Pengenalan
”...Mereka memiliki yang dengan itu mereka dapat memahami atau memiliki yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, ialah hati yang didalam dada. ” QS 22;46
Weiand (Stein&Book, 2004); mengungkapkan bahwa kepemimpinan yang dimulai dengan kesadaran diri, yaitu menyadari siapa diri kita dan nilai-nilai yang kita anut.
Mengenal dirinya, orang lain, kata-kata, benda-benda dilingkungan sekitar, mengenal nilai baik dan buruk
2
Pengembangan dan sosialisasi
Dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ’Sebaik-baik teman disisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap temannya, dan sebaik-baik tetangga disisi Allah adalah orang yang paling baik terhadap tetangganya.” (HR. Tirmidzi)
Patmonodewo, 2000; kemampuan sosialisasi adlh hasil belajar bukan sekedar hasil dari kematangan saja, tetapi juga kesempatan dr bbg respon lingkungan thdp anak.
Anak tidak dipaksa menjadi ’pandai’, tetapi dibina untuk menjadi diri sendiri.

3
Penalaran dan keterampilan
”Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Aththahawi)
Bertujuan mengembangkan daya nalar shg anak lebih peka dgn ayat-ayat qauliyah&kauniyah. Penalaran yg memiliki ciri adanya pola pikir yg secara luas (logika) dan berpikir yang menyandarkan diri kpd analisis.
Mengembangkan keterampilan-keterampilan akademik dan life skills. Sebagai wahana pengembangan potensi anak. Anak diharapkan memahami tentang sebab akibat
4
Pematangan dan kepemimpinan
”Kami telah menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah.” Qs 21;73
Bertujuan mematangkan potensi sekaligus mematangkan jiwa kepemimpinan dengan ditunjukkan mereka bagaimana mengaktualisasikan diri dlm kehidupan sehari-hari.
Berpikir dan membayangkan solusi dari masalah yang dihadapi.
”Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami katika mereka sabar. Dan adalah mereka menyakini ayat-ayat Kami.”  Qs 32;24


c. Rancangan Kreatifitas
”...Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..” (13;11)
a.      imajinasi sbg dasar kreatifitas
tedjoworo, 2001; daya utk memebentuk gambaran/konsep-konsep mental yang tidak secara langsung didapatkan dari sensasi penginderaan. Imajinasi merupakan roh kreatif intelek (intelek tidak pernah berdi sendiri ataupun terlepas dari imajinasi), hingga dikembangkan pengertia bahwa imajinasi menjiwai intelek.
b.      imanjinasi Ilahiah
  1. Lillah/untuk Allah ; ”padahal mereka tidak disusruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (98;5) & Qs 6;162 ==== aktivitas kreatif dilakukan sbg bentuk ketaatan/pengabdian
  2. Billah/Bersama Allah ; ”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (16;168) ==== kreatif imajinatif  berdasar pada nilai-nilai Islam
  3. Illalah (kepada Allah SWT) ; ”Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaMya (2;207) === konkrit bersikap berserah diri
”Pada bumi yang subur, tumbuh tanam-tanaman dengan izin Tuhan. Tetapi pada tanah yang gersang tanam-tanamannya tiada tumbuh, melainkan dengan hidup merana. Begitulah kami jelaskan keterangan-keterangan untuk kaum yang bersyukur (7;58)
”Siapa yang beriman, dipimpin (ditunjuki) Allah hatinya (64;64)

BAGIAN V. PROSES MODEL SISTEM PEMBELAJARAN KREATIF IMAJINATIF
BABA I. Guru sebagai Pengembang Imajinasi Ilahiyah
”Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pemdekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar Rabii)

No
Peran Guru
Fungsi Guru
1
Sebagai Pendidik (scr umum), memiliki peran;
a.     komunikator; mengajarkan ilmu & ketrampilan
b.     fasilitator; pelancar proses belajar
c.     motivator; menumbuhkan minat&semangat belajar
d.     administrator; melaksanakan tugas2 yg bersifat administratif
e.     konselor; membimbing peserta didik yg mengalami kesulitan
peran guru menurut Ki Hadjar Dewantara; ing ngarso sungtulodo, ing madio mangun karso&tut wuri handayani
peran guru disekolah; membimbing proses pembelajaran utk mencapai tujuan pendidikan (tidak hanya mengajar tp mendidik)&memimpin siswa dikelas (manajemen personal&operasional)
Sebagai pengelola;
a.       merrencanakan; menyususn kerangka pencapaian tujuan pembelajaran
b.       mengorganisasikan; mengatur&menghubungkan sumber2 belajar hingga efektif, efesien&ekonomis
c.       memimpin; memotovasi, membimbing, mendorong&menstimulan
d.       mengawasi; menentukan fungsi dlm pengorganisasian
sebagai pelaksana;
a.     pelaksana kegiatan pengajaran
b.     penggerak terwujudnya tujuan pembelajaran
c.     pelaksana fungsi berdasar keinginan dan kesenangan mengajar&motivasi utk membantu orang lain.



BAB II. Proses Pembelajaran Kreatif Imajinatif pada setiap Usia Perkembangan
No
Usia
Keterangan
1
0-3 thn (pengenalan)
a. psikologi perkembangan; perhatian&sikap lembut dr ortu
b. kurikulum; integrasi kreativitas dgn imajinasi ilahiyah kedalam pembelajaran sesuai kurikulum
c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (ide, informasi, kelancaran, fleksibikitas&orisinilitas)&segi afeksi (peka pd masalah&terbuka thd pengalaman (Semiawan, 1992)
d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan, ranah, AlIslam.
e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi (konsep Lillah, Billah&Ilallah)
f. ranah kognisi, afeksi&psikomotorik (perkenalan warna, bentuk, rasa&tekstur suatu benda)
g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah (menekankan pd ma’rifatullah&ma’rifaturrasul)
2
3-6 thn (prngembangan&sosialisasi)
a. psikologi perkembangan; perhatian thdp tgs perkembangan anak
b. kurikulum; pengembangan&sosialisasi (muatan2 kecil dlm bermain=SKH)
c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (ide, informasi, kelancaran, fleksibikitas&orisinilitas)&segi afeksi (peka pd masalah&terbuka thd kegandaan makna, keingintahuan&kepercayaan diri (Semiawan, 1992)). Segi kognisi (perluasan berpikir, pengambilan resiko, kesadaran akan tantangan)
d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah
e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi (potensi kebebaikan, menuruti perintah, kebersamaan, disiplin&reaksi emosi yg wajar)
f. ranah kognisi, afeksi&psikomotorik (konsep sederhana dlm kehidupan sehari2, pembinaan sikap/afeksi, pembiasaan keterampilan menulis, kelenturan otot)
g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah (pembiasaan sholat, berdo’a, muamalah yg baik)
3
Usia 6-12 thn (penalaran&Keterampilan)
a. psikologi perkembangan; ketrampilan fisik&membentuk sikap, adaptasi, peran diri sbg laki2/wnt, kemampuan membaca, menulis&berhitung, pengertia pd kehidupan sehari2, pengertian moral, tata&tingkah laku, membentuk sikap thdp kelompok sosial&institusi, peroleh kebebasan pribadi (Hurlock, 1999)
b. kurikulum; kombinasi muatan lokal DidDik, pengembangan kreativitas&Imajinasi Ilahiyah
c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (product development)&segi afeksi (keberanian bertanggunjawab atas hasil kreativitas, percaya diri&komitmen thdp hidup produktif). (Semiawan, 1992)
d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah
e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi; pembentukan konsep diri (Lillah, Billah&Ilallah)&memaknai isi setiap mata pelajaran, dan AllQur’an sbg sumber ilmu yg bersumber dr Allah.
f. ranah kognisi, afeksi&; kemampuan analisa, mampu memberikan nilai-nilai positif utk siapa saja&pengembangan optimal potensi yg dimiliki.
g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah; mampu mengkaitkan fenomena2 yg ada (belajar bersykur)
4
Usia 12-15 thn (pematangan&kepemimpinan)
a.psikologi perkembangan; mencapai hub.baru yg lbh matang dgn teman sebaya, mencapai peran sosial, menerima keadaan fisiknya&scr efektifmenggunakannya, mengharapkan&mencapai prilaku sosial yg bertanggungjawab, mencapai kemandirian emosional, mempersiapkan karir ekonomi, mempersiapkan pernikahan&keluarga, memperoleh perangkat nilai&sistem etis sbg pegangan utk berprilaku mengembangkan ideologi (Hurlock, 1994)
b.kurikulum; tujuan khususnya adlh pematangan&kepemimpinan
c.pengembangan kreativitas; menitikberatkan pd pengembangan kreatifitas& pengembangan imajinasi ilahiyah. Pemantapan dari segi kognisi (product development)&segi afeksi (keberanian bertanggunjawab atas hasil kreativitas, percaya diri&komitmen thdp hidup produktif). (Semiawan, 1992)
d.pengembangan imajinasi ilahiyah; pembahasan semua materi menitikberatkan pada pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah
e.kecerdasan spiritual, intelektual&emosi; memberikan fondasi kedewasaan dgn memberitahukan hukum Islam (kewajiban, larangan, aturan&hal2 yg mendukung kedewasaannya)
f. ranah kognisi, afeksi&; mengaitkan segala sesuatu scr lingkungan&sosial bahwa ilmu pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan sgt dekat dgn nilai2 agama.
g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah; menguatkan fondasi keimanan dgn perancangan belajar scr komperehensif, dimana tidak terbatas pada hubungan anak scr vertikal (Ilahiyah) tp horizontal (sesama manusia)

APLIKASI (PENGKODISIAN TUMBUH KEMBANG ANAK SESUAI DGN TAHAP PERKEMBANGAN & KEMAMPUAN
USIA
TAHAP PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN
SARANA
DI RUMAH
DI SEKOLAH
12-15 thn
tanggungjawab
Pematangan
Mematangkan potensi anak, sekaligus mematangkan jiwa kepemimpinannya agar dpt mengembangkan suatu tanggungjawab
Kondisi keluarga, ruang tidur anak suasana rumah, fasilitas dirumah, Peer Group/tarbiyah, kelengkapan sekolah, perpustakaan, laboratorium,kebun sekolah, lingkungan masy. Utk mengaktualisasikan diri.



kepemimpinan
6-12 thn
Kontribusi
Penalaran
Mengembangkan daya nalar shg lbh peka thdp ayat2Nya. Mengembangkan keterampilan anak; akademik, life skills
Suasana keluarga, Peer Group, kelengkapan sekolah, perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah,
keterampilan
3-6 thn
Toleransi
Pengembangan
Pengertian anak ttg konsep2 yg tlh dikenalnya akan dikembangkan. Mengajarkan sosialisasi bdsr nilai2 religi&nilai2 yg berlaku dimasy. Agar dpt bertoleransi thdp orla.
Kondisi keluarga, pengembangan aktualisasi diri anak, TB, TK, pengembangan kreativitas dgn imajinasi ilahiyah, perpustakaan
Sosialisasi
0-3 thn
Kasih sayang
Pengenalan
Pengenalan thdp diri sendiri, lingkungan , kata2, nilai2, dsb dgn kasih sayang keluarga
Kondisi keluarga, ruang tidur anak, suasana rumah, TPA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar