Sabtu, 13 Agustus 2011

Membantu anak menghadapi masalah gawat


Biasanya apa yang anda lakukan ketika anda menemukan bahwa anak anda menghadapi masalah yang gawat? Itu semua akan tergantung akan banyak hal seperti misalnya usia anak anda, kebutuhannya dan kemampuannya untuk mengerti. Tetapi ada beberapa panduan tertentu yang dapat anda ikuti untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
  • Temukan perasaaan optimis anda. Pada saat menghadapi masalah, biasanya anak-anak bereaksi terhadap yang mereka rasakan. Kita sebagai orang tua sangat penting menunjukkan bahwa kita berusaha keras dapat menemukan jalan untuk menegaskan sesuatu dalam kehidupan mereka, bahkan jika kita tidak mampu untuk menyelesaikannya
  • Coba untuk dapat memberi pertolongan yang praktis sepanjang dapat anda lakukan. Dukungan secara fisik seperti membantu dengan mengatur barang-barang atau membuat makanan favorit, dapat membuat perbedaan terutama pada saat terjadi krisis. Membantu, dengan segala bentuknya, dapat membebaskan energi yang anda miliki untuk berkumpul bersama dengan anak anda, bahkan untuk menentramkan hati atau menerangkan sesuatu kepada mereka. Seringkali teman-teman ingin atau paling tidak membantu, dan membiarkan mereka untuk melakukan sesuatu untuk hubungan mereka dan membangun komunitas yang ada.
  • Mendengarkan apa yang dirasakan anak anda. Anak-anak seringkali punya perasaan dalam merespon untuk merubah apa yang tidak bisa mereka kontrol. Ini sudah diluar kemampuan anda untuk membuat segalanya menjadi lebih baik, tetapi anda dapat memberikan anak anda hadiah yang tidak ternilai dari hanya mendengarkan.
  • Memberi anak anda informasi seperlunya dengan menggunakan cara-cara yang mudah. Ini sangat penting untuk memberikan informasi kepada anak anda tentang segala hal yang terjadi. Termasuk kemungkinan akibat-akibat yang akan dihadapi,walaupun itu merupakan informasi yang sulit untuk disampaikan Sebagai contoh, sewaktu-waktu anda dapat mengatakan: "saya kehilangan pekerjaan saya dan saya khawatir karenanya. Ini mungkin memerlukan waktu yang agak lama untuk mencari pekerjaan baru, tapi itu bisa dipikirkan nanti jalan keluarnya" atau, "sejak ibu keluar, segalanya menjadi serba sulit. Ini akan membutuhkan waktu yang agak lama, tapi kita akan pikirkan jalan keluar bagaimana membuat segalanya berjalan apa adanya.
  • Menyesuaikan penjelasan yang akan anda berikan sesuai dengan usia anak anda dan kemampuan untuk mengerti. Anak-anak mudah untuk bingung dengan penjelasan yang ada dalam bentuk dua versi yang tidak dapat mereka pahami.
  • Berbagi perasaan yang anda miliki dengan anak-anak dalam usia dan cara yang tepat. Ini merupakan tantangan untuk memperhitungkan bagaimana untuk berbagi perasaan sedih dengan anak-anak. Merupakan hal yang sangat penting untuk bersikap jujur kepada anak-anak tentang perasaan kita, yang tentunya dapat mereka baca dari wajah dan tubuh kita. Mereka dapat mengetahui apakah kita sedang sedih, jadi ini penting bahwa kita dapat berbagi kesedihan yang kita rasakan dengan mereka. Tetapi juga penting untuk melindungi mereka dari adanya tekanan dari orang dewasa respon untuk situasi serius sehingga kita tidak berlebihan atau menakuti mereka.
  • Ketika anda penasaran apa yang dapat anda bagi dengan anak anda ketika mengalami kesulitan, ini akan membantu untuk bertanya kepada diri anda sendiri: "Apakah saya mampu untuk berbagi perasaan yang saya rasakan? Atau "Dapatkah saya mengekspresikan perasaan saya yang paling dalam tentang hal ini.
  • Orang dewasa punya anggapan yang berbeda tentang perubahan dari anak-anak. Orang dewasa menganggap suatu masalah secara luas dan biasanya akan langsung membuat rencana jangka panjang. Sedangkan anak-anak selalu menginginkan untuk mengetahui bagaiamana perubahan akan berdampak pada mereka sekarang.
  • Menyakinkan lagi anak anda tentang apa yang akan terjadi pada mereka. Anak-anak akan bertanya seperti, "apakah hal itu juga akan terjadi padaku?" "siapa yang akan menjagaku?" atau "dimana aku akan tidur?" Anda harus mampu untuk menanggapi perhatian anak-anak dengan memberikan jawaban yang konkret:
  • Gunakan situasi sebagai kesempatan untuk mengajari hal yang baik.
Sumber: Detik.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar