Rabu, 09 November 2011

Mendidik Anak di Rumah


Oleh : Irre Maya
Masa keemasan (golden age) anak di usia dini jangan sampai disia-siakan. Untuk memulai dengan awalan yang baik (good headstart), pertama-tama perkenalkan anak kepada dirinya sendiri. Misalnya memperkenalkan nama-nama bagian tubuh, satu per satu. Kemudian perkenalkan anak dengan keluarganya. Dan mungkin yang terpenting, anak juga dapat mulai mengenal tuhannya.
Mengenal diri sendiri menjadi penting karena dari diri sendiri kita memulai segala sesuatu. Dengan selalu mengenal diri sendiri, mungkin si anak kelak tidak akan lupa diri. Sedangkan keluarga adalah lembaga utama dalam pendidikan anak. Perilaku anak banyak ditentukan dari lembaga utama ini. Dan Tuhan ialah yang terpenting karena dari Dialah kita semua berasal dan kepada-Nyalah kita akan kembali.
Memahami Anak usia 9 bulan – 1 setengah tahun
Sebelumnya kita perlu untuk mengetahui beberapa karakteristik dasar dari anak usia dini untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya. Hal ini tidak hanya meningkatkan hubungan orang tua dan anak namun juga memungkinkan orang tua untuk memainkan peran sebagai guru.
Karakteristik anak usia dini:
  1. Tak pernah lelah ingin tahu dan semangat untuk bereksplorasi
  2. Menunjukkan tekad dalam ketekunan untuk bisa dan menguasai jauh melebihi kemampuan
  3. Senang meniru
  4. Sangat antusias akan sesuatu yang menarik minatnya
  5. Menunjukkan keterlibatan total untuk sementara waktu
  6. Dapat menjadi tidak kooperatif
  7. Egosentris
  8. Posesif
  9. Terkadang menunjukkan kurang bisa mengendalikan diri
  10. Terkadang mengadopsi sikap orang dewasa yang tak butuh pertolongan
  11. Terkadang menunjukkan emosi yang berubah-ubah.
Tahapan Perkembangan
Anak usia 9 bulan sampai 1 setengah tahun mengalami perkembangan pertumbuhan yang dramatis. Mereka berada pada masa perubahan perkembangan yang cepat. Akan banyak berbagai aktivitas yang bervariasi melintasi kemampuan dan usia, seperti tersebut di bawah ini:
  1. Berjalan tanpa terjatuh
  2. Berjalan ke atas dan ke bawah di tangga dengan pertolongan orang dewasa
  3. Berjalan mundur dan miring
  4. Melompat di tempat sekali
  5. Menendang bola yang besar
  6. Melempar bola yang kecil
  7. Menunjukan tangan
  8. Membuat coret-coretan melingkar
  9. Memegang dua benda dalam satu tangan
  10. Membuka ritsleting
  11. Mencuci dan mengeringkan tangan dengan bantuan
  12. Makan sendiri
  13. Membuka baju sendiri
  14. Meniru orang dewasa, mengkopi kegiatannya dan senang memakai pakaian orang dewasa
  15. Tidak ingin membagi kepunyaannya
  16. Senang bermain dengan teman seusia
  17. Senang irama musik, menari, berayun
  18. Sering menggunakan kata “tidak/jangan”
  19. Menggunakan satu-dua kata untuk meminta
  20. Bertanya “Apa? / Apa itu?”
  21. Mengidentifikasi benda-benda yang familiar dan gambar-gambar di buku.
Kegiatan
Kegiatan yang dapat dilakukan orang tua untuk anak pada masa awal 9 bulan sampai 1 setengah tahun mengenai “Diri Sendiri,” yaitu sebagai berikut:
  1. Menyanyikan lagu-lagu mengenai bagian-bagian tubuh. Misalnya: Dua mata saya, yang kiri dan kanan, satu mulut saya tidak berhenti makan. Atau “Kepala, pundak, lutut, kaki. Daun telinga, mata , hidung, dan mulut…” dst.
  2. Tanyakan pada anak untuk menunjukan mana tangannya, kakinya, mata, hidung, dsb. Atau katakan pada anak, “Ini hidung mama. Mana hidungmu?” Lakukan ini untuk bagian tubuh lainnya.
  3. Melakukan gerakan-gerakan bertepuk tangan, mengayunkan tangan, menekuk lutut, dan menginjak bumi, dengan irama musik / lagu.
  4. Ajak anak untuk menggerakkan tubuhnya dengan berbagai cara di depan cermin. Tentu dengan contoh dari orang tua. Misalnya; menyentuh kepala, menepuk pundak sendiri, menekuk lutut, atau berputar.
  5. Anak menempel gambar mata pada sebuah gambar wajah yang tak ada matanya.
  6. Permainan “melihat.” Misalnya orang tua berkata, “Lihat meja.” Kemudian anak melihat meja tersebut. Atau bahkan menunjuk dan menyentuhnya.
  7. Hand printing/ foot printing. Letakan cat asturo pada sebuah wadah seperti mangkok, dan ajak anak memasukan telapak tangannya ke dalam wadah tersebut. Biarkan dia merasakannya. Dan siapkan selembar kertas atau karton, kemudian tempelkan kedua telapak tangannya pada kertas/karton tersebut. Lakukan hal yang sama dengan kakinya di lain waktu. Setelah kering, telapak tangan dan kaki anak bisa digunting dan di pajang di kamarnya. Akan lebih cantik jika sebelumnya dihias dulu menjadi berbentuk, kupu-kupu, bunga, burung, bebek, dll. Sesuai imajinasi kita sendiri.
  8. Hand tracing/foot tracing. Pada dasarnya kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan no. 7, namun tidak memerlukan cat. Orang tua hanya menggambar telapak tangan atau kaki anak di selembar kertas atau karton, setelah mengajak anak meletakkan tangann atau kakinya pada kertas/karton tersebut. Kemudian ajak anak mewarnai telapak tangan atau kakinya tersebut. Selanjutnya lakukan seperti no. 7, yaitu menghias dan memajang hasilnya.
Kegiatan no 7 ini tidak terbatas untuk telapak saja, tapi juga bisa menggunakan bagian tubuh yang lainnya seperti jari.
Untuk mengenal keluarga, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan adalah:
Ajak anak berekreasi sekeluarga
  1. Buat boneka sederhana dengan karakter ayah, ibu, dan anak. Yang paling sederhana adalah dengan menggambar mata, alis, hidung, dan mulut pada ibu jari kita, dan perkenalkan kepada anak bahwa itu seorang ibu. Kemudian gambar mata, hidung, mulut dan kumis, dan katakan pada anak bahwa itu seorang ayah. Lalu gambarkan pula mata, hidung, dan mulut pada jari kelingking, dan katakan bahwa itu anaknya. Pada jari yang lain juga bisa dilakukan hal serupa.
  2. Menggunakan foto anggota keluarga, dan tanyakan kepada anak siapa saja yang ada di foto tersebut.
  3. Mengajak anak menyanyikan lagu-lagu bertema keluarga.
  4. Mewarnai gambar sebuah keluarga.
Untuk mengenal Tuhan, tiap-tiap keluarga pasti akan berbeda-beda. Tapi yang terpenting adalah bahwa di setiap kegiatan yang kita lakukan bisa dimulai dan diakhiri dengan berdoa. Yang paling mudah adalah dengan memberitahukan bahwa matahari, bulan, bintang, tumbuhan, binatang, alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Tuhan, dan milik Tuhan. Ajak anak ke tempat ibadah. Biarkan dia melihat kita beribadah kepada Tuhan. Ajarkan anak berterima kasih atau bersyukur kepada Tuhan.
Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi para orang tua
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/05/mendidik-anak-di-rumah

http://paudanakceria.wordpress.com/2011/07/21/mendidik-anak-di-rumah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar