Judul Buku : Model sistem pendidikan Bunyan,(Pembentukan manusia seutuhnya by Dra. Djauharah Bawazir, Psi, M.Pd), Pendekatan Holistik menuju Dewasa Moral diUsia 15 Tahun Berakhlaq Mulia, Cerdas, Kreatif Imajinatif, (Pengantar; Dr. H. M. Hidayat Nurwahid, MA & Prof. Dr Conny R. Setiawan)
Jumlah hal : 217 Hal.
- mengetengahkan individu berkualitas (berjalan Allah) – bentuk bangunan kokoh, solid+tersusun rapi melalui pembinaan
- terdiri model system interventif (dlm keluarga) & kreatif imajinatif (disekolah) – akhlaq mulia, cerdas, didukung kedewasaan moral
- memberikan solusi thdp kekhawatiran ortu, memberikan kontribusi dlm membangun ummat (menyiapkan konsep, program pengembangan sumber daya manusia) – diharapkan ada kerja sama semua pihak utk merealisasikan program
BAGIAN III. PROSES MODEL SISTEM PENDIDIKAN INTERVENTIF
BAB II. Proses pendidikan interventif pada setiap usia perkembangan
a. 0-3 tahun (kasih sayang); anak mampu mewujudkan pembinaan moral berupa kasih sayang, ortu pun begitu, anak mampu menginternalisasikan, menyerap, merasakan dlm dirinya dan perlahan-lahan akan mneyenangi utk bersikap kasih sayang. Perwujudan dlm bentuk tingkah laku antara lain;
1. Berilmu; ortu mengasuh anak sesuai dgn kebutuhan biologis dan psikologis sesuai dgn keutuhan tingkat usia anak. Ortu memperhatikan tumbuh kembang anak setiap hari&membandingkan dgn pola perkembangan dgn anak scr alamiah/normal (menambah ilmu, merawat anak mll informasi dibbg buku)
2. Taqwa; dibentuk mll lingkungan pergaulan, ortu mengkondisikan iklim pergaulan dan ditanamkan sejak dini. Dilandasi dgn ketaqwaan shg akan bernilai dgn amal ibadah, tidak keluar dari perintah dan larangan Allah SWT
3. Ikhlas; didahului dgn pelaksanaan keikhlasan dr ortu. Rasa ini penting sekali bagi pembentukan dasar afeksinya. Dilaksanakan dgn ringan hati. Suasana hati ortu/guru akan dirasakan o/anak yg akan membuat bahagia
4. Santun; tercermin saat ortu berkomuniksai dengan mereka, kata-kata yang baik, nada suara yg lembut, raut wajah yang penuh senyum, memberikan pujian, pemeriksaan rutin kedokter anak & atau sentuhan ke anak. Menurut santhut, 1998; anak akan merasakan kesenangan dan kasih sayang dari raut muka ibunya ketika ibu memberikan minum dan menyusuinya.
5. Tanggungjawab; membina dalam hubungan social dgn anggota keluarga lainnya. Adanya pengaturan jadwal jalannya aktivitas anak, berkaitan dengan agama dan nilai-nilai didalamnya
6. Sabar; QS An. Nahl : 96 (apa yang disisi kamu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan)
b. 3-6 tahun (toleransi) ; merupakan usia masa awal anak-anak. Menurut piget, pada masa ini perkembangan moral anak masih dalam taraf rendah, hingga tidak mampu Berpikir abstrak tentang benar dan salah, baru mampu belajar bagaimana harus bertindak tanpa mengetahui mengapa ia harus melakukan tindakan tersebut. Menurut Hurlock, 1994, dalam pandangan anak, benar apabila ia mendapat pujian dan salah apabila mendapat hukuman. Tapi anak dapat dibina moralnya dengan membina nilai-nilai moral.
1. Berilmu; bekal keilmuan akan mengarahkan minat dan bakat anak melalui kegiatan yang diselenggarakan sekolah (ekstra & intara kurikuler). Dengan mengatur jadwal khusus dan meluangkan waktu untuk anak, membiarkan mereka berinteraksi dengan teman sebayanya. Diusia ini seaiknya ortu menyediakan berbagai alat permaianan yang mendukung perkembangan kemampuan social, kognitif dan fisik anak. (Bronson, 1995)
2. Taqwa; kemampuan mengikuti perintah dan pengertian yang meningkat, anak dapat diikutsertakan dalam kegiatan ibadah ringan. Menurut Bronson, 1995; anak usia 3 tahun berminat pada buku yang berisi binatang, alphabet, dan kata-kata. Usia 4 tahun berminat pada keidupan binatang liar, cerita humor, cerita yg tidak masuk akal&buku yg berisi bbg informasi, sedangkan diusia 5 tahun, anak mulai menyukai buku tentang kisah yang masuk akal, cerita fable, dan puisi. Disini orang tua memberikan kesempatan untuk melakukan Tanya jawab dgn anak
3. Ikhlas; pengorbanan perlu dilakukan yang hanya ditujukan kpd Allah. Pada usia 4-6 tahun, banyak anak mengidolakan guru TK nya, ini disebabkan karena ortu sering mengambil jalan pintas dgn alas an agar anak mau menurut hingga diaktakanlah agar bu guru sayang, padahal ini bisa menjatuhkan wibawa dan tokoh keteladanan. Hingga diperlukan keikhlasan dlm mendidik&merupakan kewajiban sbg ibadah, dimana ibadah merupakan kebutuhan bukan sekedar kewajiban
4. Santun; berkaitan dengan nilai sopan santun, ortu menyampaikan nilai tsb dengan bahasa yang santun
5. Tanggung jawab; ortu leih memperhatikan teman bermain diluar atau disekolah. Mengawasi perkembangan anak tidak berdasar pengamatan sehari-hari, tetapi bias berdasar laporan dari pihak lain
6. Sabar; berkaitan dengan ‘trainng toilet’, menjaga kebersihan dan membiasakkan mengucapkan basmalalah, tasbih, tahmid, istighfar dan dzikir lain sebagai tanda syukur serta ucapan Insya Allah bila hendak merencanakan sesuatu.
c. 6-12 tahun (kontribusi)
d. 12-15 tahun (tanggung jawab)BAGIAN IV. Konsep Model Pembelajaran Kreatif Imajinatif
BAB I. Konsep Model Sistem Pembelajaran Kreatif Imajinatif
a. Kecerdasan;
‘dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya, (sebagai rahmat) daripadaNya, sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir)’, QS 45;13
a. Kecerdasan Spiritual (M. Quthub mengatakan bahwa kekuatan spiritual merupakan kekuatan manusia yang paling besar, paling agung dan paling mampu untuk berhubungan dengan hakikat wujud dengan kekuatan fisiknya hanya terbatas pada sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera.
; ‘dan ingatlah ketika Tuhanmu megeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman); “Bukankah Aku Tuhanmu?”Merka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi…”. QS 7;172
Qs 35;39
Qs 15;29
Qs 17;70
b. Kecerdasan Intelektual ;
‘sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, sili bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar dilaut membawa yang berguna dari manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan Dia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dna awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh (terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan’. QS 2;164
Qs 38;29
c. Kecerdasan emosional
‘Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu erjalan kemalu-maluan, ia berkata; ‘Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia member balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami…QS 28’25
Qs 46;15
b. Ranah;
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia member kamu pendengaran, pengelihatan dan hati agar kamu bersyukur.” Qs 16;78
a. Kognisi (perilaku yg menyebabkan individu memperoleh pemahaman yang dibutuhkan dalam memperoleh pemmahaman yang dibutuhkan dalam memperoleh pengetahun (Baradja, 2005)
“Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wayu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui”. Qs 21;7
Qs 59;21
b. Afeksi (suasana yang menyenangkan, sukan dan tidak suka, baik dan buruk, baradja, 2005)
“Sesungguhnya Kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan yang member petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya..Qs 72;1-2
Qs 57;23
Qs 6;74-78
c. Psikomotorik (perkembangan yang berhubungan dengan fisik individu yang diikuti dengan aktivitas dirinya terhadap suatu benda dan lingkungannya, Baradja, 2005)
“Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja juga (pula), maka kelak kamu akan mengetahui” Qs 39;39
c. Al Islam;
“dan sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam…dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah kamu (mau) masuk agama Islam? Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hambaNya. “ (QS 3;9-10)
Qs 39;22
a. Akidah (penananman akidah perlu dilakukan sejak dini agar anak dapat tumbuh diatas landasan akidah islamiyah).
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kita, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya. Apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” Qs 2; 177
Imam Al ghazali; penjelasan akidah perlu diberikan sejak awal masa pertumbuhannya agar anak dapat benar-benar mempelajari dengan baik sehingga sedikit demi sedikit anak mampu menyingkap makna yang terkandung didalamnya (suwaid, 2004)
Qs 4;175
Hadits; “Bukanlah masa kanak-kanakmu dengan kalimat, “Tiada Tuhan selain Allah’, dan didiktekan hal itu pula pada saat meninggal, Tiada Tuhan selain Allah.”
b. Ibadah (pelengkap dari pembentukan akidah kepada anak. Sebagai bentuk aplikasi dan visualisasi dari akidah yang dianut. Menurut Suwaid, 2004 mengatakan bahwa seseorang memenuhi panggilan Rabbnya dan melaksanakan perintahnya, hal itu berarti ia menyambut fitrah yang ada dalam jiwanya sehingga ia akan menyiraminya. Dari banyaknya hadits disampaikan agar lebih menekannkan pembinaan anak pada empat pilar ibadah; sholat, shaum, haji, dan zakat)
“Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepadaNYa. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.’ QS 40;65
c. Muamalah
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya, kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kami.” Qs 4;1
BAB II. PENGELOLAAN KREATIF IMAJINATIF a. Psikologi perkembangan “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesuadah keadaan lemah itu menjadi kuta, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS 30;54)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
b. Rancangan kurikulum ”Yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia mentapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” QS 25;2 0-3 thn; khusus untuk pembelajaran dirumah/TPA 3-6 thn; pembelajaran ditaman bermain (TB) dan TK 6-12 thn; persiapan pembelajaran diSD 12-15 thn; pembelajaran diSLTP materi kurikulum disesuaikan dgn tujuan Model sistem Pendidikan Bunyan, yaitu dewasa moral di usia 15 thn dgn berakhlaq mulia, cerdas, kreatif dan imajinatif. Pada setiap jenjang diberikan nama sebagai gambaran tolak ukur yang akan dicapai; pengenalan, pengembangan dan sosialisasi, penalaran & keterampilan, serta pematangan dan kepemimpinan.
|
c. Rancangan Kreatifitas
”...Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..” (13;11)
a. imajinasi sbg dasar kreatifitas
tedjoworo, 2001; daya utk memebentuk gambaran/konsep-konsep mental yang tidak secara langsung didapatkan dari sensasi penginderaan. Imajinasi merupakan roh kreatif intelek (intelek tidak pernah berdi sendiri ataupun terlepas dari imajinasi), hingga dikembangkan pengertia bahwa imajinasi menjiwai intelek.
b. imanjinasi Ilahiah
- Lillah/untuk Allah ; ”padahal mereka tidak disusruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (98;5) & Qs 6;162 ==== aktivitas kreatif dilakukan sbg bentuk ketaatan/pengabdian
- Billah/Bersama Allah ; ”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (16;168) ==== kreatif imajinatif berdasar pada nilai-nilai Islam
- Illalah (kepada Allah SWT) ; ”Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhoan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaMya (2;207) === konkrit bersikap berserah diri
”Pada bumi yang subur, tumbuh tanam-tanaman dengan izin Tuhan. Tetapi pada tanah yang gersang tanam-tanamannya tiada tumbuh, melainkan dengan hidup merana. Begitulah kami jelaskan keterangan-keterangan untuk kaum yang bersyukur (7;58)
”Siapa yang beriman, dipimpin (ditunjuki) Allah hatinya (64;64)
BAGIAN V. PROSES MODEL SISTEM PEMBELAJARAN KREATIF IMAJINATIF
BABA I. Guru sebagai Pengembang Imajinasi Ilahiyah
”Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pemdekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar Rabii)
No | Peran Guru | Fungsi Guru |
1 | Sebagai Pendidik (scr umum), memiliki peran; a. komunikator; mengajarkan ilmu & ketrampilan b. fasilitator; pelancar proses belajar c. motivator; menumbuhkan minat&semangat belajar d. administrator; melaksanakan tugas2 yg bersifat administratif e. konselor; membimbing peserta didik yg mengalami kesulitan peran guru menurut Ki Hadjar Dewantara; ing ngarso sungtulodo, ing madio mangun karso&tut wuri handayani peran guru disekolah; membimbing proses pembelajaran utk mencapai tujuan pendidikan (tidak hanya mengajar tp mendidik)&memimpin siswa dikelas (manajemen personal&operasional) | Sebagai pengelola; a. merrencanakan; menyususn kerangka pencapaian tujuan pembelajaran b. mengorganisasikan; mengatur&menghubungkan sumber2 belajar hingga efektif, efesien&ekonomis c. memimpin; memotovasi, membimbing, mendorong&menstimulan d. mengawasi; menentukan fungsi dlm pengorganisasian sebagai pelaksana; a. pelaksana kegiatan pengajaran b. penggerak terwujudnya tujuan pembelajaran c. pelaksana fungsi berdasar keinginan dan kesenangan mengajar&motivasi utk membantu orang lain. |
BAB II. Proses Pembelajaran Kreatif Imajinatif pada setiap Usia Perkembangan
No | Usia | Keterangan |
1 | 0-3 thn (pengenalan) | a. psikologi perkembangan; perhatian&sikap lembut dr ortu b. kurikulum; integrasi kreativitas dgn imajinasi ilahiyah kedalam pembelajaran sesuai kurikulum c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (ide, informasi, kelancaran, fleksibikitas&orisinilitas)&segi afeksi (peka pd masalah&terbuka thd pengalaman (Semiawan, 1992) d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan, ranah, AlIslam. e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi (konsep Lillah, Billah&Ilallah) f. ranah kognisi, afeksi&psikomotorik (perkenalan warna, bentuk, rasa&tekstur suatu benda) g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah (menekankan pd ma’rifatullah&ma’rifaturrasul) |
2 | 3-6 thn (prngembangan&sosialisasi) | a. psikologi perkembangan; perhatian thdp tgs perkembangan anak b. kurikulum; pengembangan&sosialisasi (muatan2 kecil dlm bermain=SKH) c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (ide, informasi, kelancaran, fleksibikitas&orisinilitas)&segi afeksi (peka pd masalah&terbuka thd kegandaan makna, keingintahuan&kepercayaan diri (Semiawan, 1992)). Segi kognisi (perluasan berpikir, pengambilan resiko, kesadaran akan tantangan) d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi (potensi kebebaikan, menuruti perintah, kebersamaan, disiplin&reaksi emosi yg wajar) f. ranah kognisi, afeksi&psikomotorik (konsep sederhana dlm kehidupan sehari2, pembinaan sikap/afeksi, pembiasaan keterampilan menulis, kelenturan otot) g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah (pembiasaan sholat, berdo’a, muamalah yg baik) |
3 | Usia 6-12 thn (penalaran&Keterampilan) | a. psikologi perkembangan; ketrampilan fisik&membentuk sikap, adaptasi, peran diri sbg laki2/wnt, kemampuan membaca, menulis&berhitung, pengertia pd kehidupan sehari2, pengertian moral, tata&tingkah laku, membentuk sikap thdp kelompok sosial&institusi, peroleh kebebasan pribadi (Hurlock, 1999) b. kurikulum; kombinasi muatan lokal DidDik, pengembangan kreativitas&Imajinasi Ilahiyah c. pengembangan kreativitas; segi kognisi (product development)&segi afeksi (keberanian bertanggunjawab atas hasil kreativitas, percaya diri&komitmen thdp hidup produktif). (Semiawan, 1992) d. pengembangan imajinasi ilahiyah; dgn pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah e. kecerdasan spiritual, intelektual&emosi; pembentukan konsep diri (Lillah, Billah&Ilallah)&memaknai isi setiap mata pelajaran, dan AllQur’an sbg sumber ilmu yg bersumber dr Allah. f. ranah kognisi, afeksi&; kemampuan analisa, mampu memberikan nilai-nilai positif utk siapa saja&pengembangan optimal potensi yg dimiliki. g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah; mampu mengkaitkan fenomena2 yg ada (belajar bersykur) |
4 | Usia 12-15 thn (pematangan&kepemimpinan) | a.psikologi perkembangan; mencapai hub.baru yg lbh matang dgn teman sebaya, mencapai peran sosial, menerima keadaan fisiknya&scr efektifmenggunakannya, mengharapkan&mencapai prilaku sosial yg bertanggungjawab, mencapai kemandirian emosional, mempersiapkan karir ekonomi, mempersiapkan pernikahan&keluarga, memperoleh perangkat nilai&sistem etis sbg pegangan utk berprilaku mengembangkan ideologi (Hurlock, 1994) b.kurikulum; tujuan khususnya adlh pematangan&kepemimpinan c.pengembangan kreativitas; menitikberatkan pd pengembangan kreatifitas& pengembangan imajinasi ilahiyah. Pemantapan dari segi kognisi (product development)&segi afeksi (keberanian bertanggunjawab atas hasil kreativitas, percaya diri&komitmen thdp hidup produktif). (Semiawan, 1992) d.pengembangan imajinasi ilahiyah; pembahasan semua materi menitikberatkan pada pengembangan kecerdasan spiritual, intelektual&emosional; ranah kognisi, afeksi&AlIslam, dan AlIslam; akqidah, ibadah & muamalah e.kecerdasan spiritual, intelektual&emosi; memberikan fondasi kedewasaan dgn memberitahukan hukum Islam (kewajiban, larangan, aturan&hal2 yg mendukung kedewasaannya) f. ranah kognisi, afeksi&; mengaitkan segala sesuatu scr lingkungan&sosial bahwa ilmu pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan sgt dekat dgn nilai2 agama. g. AlIslam; akidah, ibadah&muamalah; menguatkan fondasi keimanan dgn perancangan belajar scr komperehensif, dimana tidak terbatas pada hubungan anak scr vertikal (Ilahiyah) tp horizontal (sesama manusia) |
APLIKASI (PENGKODISIAN TUMBUH KEMBANG ANAK SESUAI DGN TAHAP PERKEMBANGAN & KEMAMPUAN
USIA | TAHAP PERKEMBANGAN | KEMAMPUAN | SARANA | |
DI RUMAH | DI SEKOLAH | |||
12-15 thn | tanggungjawab | Pematangan | Mematangkan potensi anak, sekaligus mematangkan jiwa kepemimpinannya agar dpt mengembangkan suatu tanggungjawab | Kondisi keluarga, ruang tidur anak suasana rumah, fasilitas dirumah, Peer Group/tarbiyah, kelengkapan sekolah, perpustakaan, laboratorium,kebun sekolah, lingkungan masy. Utk mengaktualisasikan diri. |
kepemimpinan | ||||
6-12 thn | Kontribusi | Penalaran | Mengembangkan daya nalar shg lbh peka thdp ayat2Nya. Mengembangkan keterampilan anak; akademik, life skills | Suasana keluarga, Peer Group, kelengkapan sekolah, perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah, |
keterampilan | ||||
3-6 thn | Toleransi | Pengembangan | Pengertian anak ttg konsep2 yg tlh dikenalnya akan dikembangkan. Mengajarkan sosialisasi bdsr nilai2 religi&nilai2 yg berlaku dimasy. Agar dpt bertoleransi thdp orla. | Kondisi keluarga, pengembangan aktualisasi diri anak, TB, TK, pengembangan kreativitas dgn imajinasi ilahiyah, perpustakaan |
Sosialisasi | ||||
0-3 thn | Kasih sayang | Pengenalan | Pengenalan thdp diri sendiri, lingkungan , kata2, nilai2, dsb dgn kasih sayang keluarga | Kondisi keluarga, ruang tidur anak, suasana rumah, TPA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar