Telah banyak kita saksikan kecelakaan lalulintas di mana-nama. Korban meregang nyawa bahkan meninggal dunia, kecacatan seumur hidup yang diakibatkan oleh kelengahan dalam berlalu-lintas. Utamanya di jalan raya. Mungkin kita juga sering melihat banyaknya anak-anak muda seusia SMP, SMA melakukan aksi kebut-kebutan di jalan raya tanpa mempedulikan keselamatan pengendara lain. Atau sopir bis yang ugal-ugalan main serobot kiri kanan tanpa mempedulikan pengendara lain. Atau arena balap liar yang meresahkan istirahat malam kita dengan bunyi knalpot kendaraan mereka yang sangat bising. Dan masih banyak lagi kasus-kasus kecelakaan lalulintas lainnya yang kesemuanya tentu mengundang rasa prihatin kita. Terutama korban dari pada kekacauan berkendara itu.
Dan tentang sopir bis yang suka kebut-kebutan itu saya punya cerita lucu dan menjengkelkan yang saya temui di lapangan. Tahu bis jurusan Semarang-Jepara, kan? Mereka itu suka main kejar-kejaran sesama bis. Lucunya kalau sekiranya rivalnya itu tidak kelihatan, mereka berhenti menunggu. Namun jika kiranya rival itu sudah kelihatan mereka akan lari sekencang-kencangnya tanpa memikirkan kalau aksinya itu membahayakan pengendara lain. Bahkan kalau sudah kejar-kejaran seperti itu penumpang yang menyetop di jalan pun suka mereka abaikan. Untuk hal ini saya tak habis pikir. Tapi itulah yang sering saya alami setiap kali numpang bis jurusan Jepara itu. Memang aneh.
Agaknya kita perlu menertibkan kembali rambu-rambu dalam berkendaraan. Penertiban surat-surat berkendaraan. SIM, STNK perlu kiranya untuk ditertibkan. Dan dalam ujian pengadaan SIM hendaklah bukan hanya ketrampilan berkendara dan tes tulis tentang peraturan lalu-lintas saja yang perlu ditegakkan, melainkan juga mentalitas para pengendara perlu diuji. Layak atau tidak mereka mengendarai kendaraan bermotor. Sebab kebobrokan mentalitas dalam berkendara seperti melanggar peraturan lalu-lintas, menyerobot jalan tanpa mempedulikan keselamatan orang lain itu sangat membahayakan dan juga merugikan pengendara lain yang memang sudah bertekad untuk berhati-hati dalam berkendara.
Sepertinya kita tengah menghadapi masalah yang cukup berat dalam berlalu-lintas kini. Volume kendaraan yang semakin padat merayap dan juga para pengendara yang sudah tidak mempedulikan etika dalam berkendaraan. Bukan hanya personel pengendara saja yang perlu dibenahi namun juga aparat dan birokrasi yang mengatur ketertiban berkendara perlu dibenahi. ABG-ABG yang belum layak berkendara karena masih berseragam SMP dan notabene belum mempunyai SIM juga perlu ditertibkan. Mereka ini anak-anak muda yang suka ugal-ugalan mengendarai motor tanpa memikirkan keselamatan orang lain.
Sepertinya kesadaran berkendara perlu ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Supaya ketika mereka besar nanti mempunyai kesadaran berkendara yang baik sehingga tidak merugikan orang lain.
Dalam pembelajaran sehari-hari di Taman Kanak-Kanak perlu kita sampaikan tentang tata tertib berkendara serta cara-cara berkendara yang benar. Penyampaian dapat dilakukan melalui metode bercerita atau pun dramatisasi, biar anak-anak menghayati sepenuhnya tentang kesadaran berkendara. Rambu-rambu lalulintas perlu juga kita perkenalkan sejak dini. Kalau perlu kita bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan penyuluhan kepada anak-anak TK ini tentang pentingnya berkendara dengan penuh tanggung jawab. Dulu waktu anak saya TK sekolahnya pernah di beri penyuluhan dari pihak polisi dalam rangka program “Polisi Sahabat Anak”. Alangkah baiknya kalau program itu digalakkan lagi.
Dan bukankah dalam pembelajaran di TK terdapat tema Rekreasi dimana dalam tema ini anak-anak diperkenalkan pada jenis-jenis kendaraan yang ada. Nah agaknya tertib berlalu-lintas sejak dini sangat tepat disampaikan dalam tema ini. Kendati tidak menutup kemungkinan untuk disampaikan dalam tema-tema lainnya.
Mari kita mulai, tertib berkendara dari diri kita sendiri. Agar tercipta tertib lalulintas di jalan. Dan Safety Riding dapat berjalan dengan baik. Mari kita beretika ketika berkendara agar tidak merugikan orang lain.
Gambar: techaa.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar