Dalam penyelenggaraan Pos PAUD seringkali di tangani dengan kurang serius. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga profesional yang menangani Pos PAUD. Di samping itu kurangnya sosialisasi program membuat Pos PAUD hanya berjalan seadanya.
Untuk membentuk Pos PAUD langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. Tahap persiapan,
Dimulai dengan identifikasi lapangan menyangkut , Pemilihan Pos yandu, sebaiknya Pos Yandu tersebut aktif, jumlah anak yang dilayani minimal 20 orang dan memiliki Kader aktif minimal 4 orang.
Setelah mengadakan identifikasi lingkungan langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan Data lingkungan meliputi junlah sasaran PAUD, tenaga pendidik yang dapat direkrut menjadi kader PAUD, dan pemilihan tempat yang memungkinkan untuk kegiatan PAUD. Tempat bisa berupa balai desa, sekolah, rumah penduduk atau tempat lain yang dapat digunakan untuk kegiatan anak.
Setelah melakukan identifikasi lapangan, langkah yang kedua yakni melakukan sosialisasi program. Langkah yang di tempuh yakni, melakukan koordinasi dengan petugas lapangan, tokoh lingkungan, tokoh masyarakat, dan pengurus posyandu. Mengadakan pertemuan dengan masyarakat khususnya yangmempunyai anak usia 0-6 tahun.
b. Tahap pembentukan
1. Membuat kesepakatan. Bertujuan untuk menyatukan pendapat dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan PAUD yang diintegrasikan dengan layanan BKB dan posyandu. Kesepakatan di buat bersama yang melibatkan orangtua anak, kader, pengelola posyandu, PKK, Tim Pembina dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, PLKB, dan tokoh masyarakat setempat. Kesepakatan yang dibangun meliputi waktu kegiatan, tempat kegiatan, bentuk partisipasi yang diperlukan dan bentuk pembinaan.
2. Pendaftaran calon peserta pos paud. Tujuannya untuk mempermudah pengelompokan anak dan penertiban administrasi.
3. Pendaftaran program ke Dinas Pendidikan Kecamatan.
4. Persiapan pembelajaran. Hal yang perlu dilakukan adalah:
-menyiapkan administrasi kelompok.
-menyusun rencana kegiatan.bertujuan memberikan arah dalam menentukan kemampuan anak yang akan dikembangkan, topik bermain yang akan dilakukan, menentukan alat dan bahan main yang perlu disiapkan, waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan.
Untuk anak usia 0-2 sepenuhnya jenis main sensorimotor, anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahunmain sensorimotor dan mainperan, anak usia 4-6 tahun main pembangunan.
-kalender akademik. Sebaiknya di mulai pada bulan Juli dan diakhiri bulan Juni. Tujuannya agar anak yang akan melanjutkan ke TK atau SD dapat langsung menyambung karena tidak ada perbedaan kalender akademik.
-penyusunan jadwal kegiatan. Hal yang perlu di perhatikan menyangkut: jumlah frekuensi pertemuan dalam satu minggu, lama waktu belajar dalam setiap pertemuan, dan hari serta jam pemberian layanan.
-menyiapkan APE. Kriteria yang perlu diperhatikan adalah APE aman bagi anak, menarik dan dapat dimainkan oleh anak dengan berbagai cara, sertamudah dan murah dalam pembuatannya.
DAFTAR PUSTAKA:
Luluk Asmawati, dkk. (2008) Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini, Penerbit Universitas Terbuka : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar